OJK Perkuat Ekosistem Pasar Modal untuk Tingkatkan Kontribusi terhadap PDB Indonesia

Jumat, 03 Januari 2025 | 13:23:47 WIB
OJK Perkuat Ekosistem Pasar Modal untuk Tingkatkan Kontribusi terhadap PDB Indonesia

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pertumbuhan kontribusi pasar modal terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan memperkuat ekosistem pasar modal tanah air. Hal ini menjadi perhatian penting, mengingat kapitalisasi pasar saham Indonesia saat ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menegaskan pentingnya peningkatan kontribusi pasar saham dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Mahendra mengungkapkan, "Kontribusi pasar saham Indonesia saat ini menunjukkan potensi pertumbuhan pasar modal yang masih sangat besar. Diperlukan perkuatan ekosistem pasar modal untuk meningkatkan aspek integritas pasar, yang merupakan asas utama dari pasar modal yang berfungsi dengan baik dan efisien."Jumat, 3 Januari 2025.

Untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional, OJK bersama para stakeholder terkait berkomitmen melaksanakan berbagai program strategis pemerintah pada 2025. Berbagai program tersebut fokus pada penguatan dan pengembangan pasar modal, terutama dalam meningkatkan pendalaman pasar. "Salah satunya melalui peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan yang tercatat," tambah Mahendra.

Langkah-langkah strategis yang direncanakan meliputi berbagai inisiatif untuk meningkatkan porsi saham free float dan mendorong perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar untuk melantai di bursa. Selain itu, OJK juga fokus pada pengembangan produk, infrastruktur, dan layanan baru dalam ekosistem pasar modal. "Program ini dilaksanakan melalui peningkatan peran investor institusi di pasar perdana dan sekunder," jelas Mahendra.

OJK bersama Self Regulatory Organization (SRO) dan pemangku kepentingan lainnya berkomitmen melaksanakan program strategis pemerintah dalam memperkuat dan mengembangkan pasar modal. Salah satu kunci keberhasilan adalah peningkatan pendalaman pasar, yang mencakup upaya peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan yang tercatat di bursa. "Kami akan meningkatkan porsi saham free float dan mendorong perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar untuk melantai di bursa," ungkap Mahendra.

Selain itu, OJK juga menyoroti pentingnya penguatan regulasi dan sistem dalam proses Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO). Tujuan ini guna menciptakan proses yang lebih efisien dan transparan, demi mendukung pertumbuhan pasar modal yang sehat. Strategi lain adalah mengoptimalkan penggunaan Efek Beragun Aset (EBA) untuk mendukung program 3 juta rumah. "Kami siap mendorong sinergi untuk memperkuat skema dan ekosistem EBA," kata Mahendra.

Optimalisasi produk pasar modal yang sudah ada, seperti bursa karbon dan produk berbasis ESG, menjadi salah satu langkah konkrit yang dilakukan OJK. Selain itu, infrastruktur dan layanan transaksi efek juga akan diperkuat untuk mendukung ekosistem pasar modal yang lebih modern dan maju.

Penguatan anggota bursa dan manajer investasi (MI) menjadi program unggulan lainnya dengan peningkatan kapasitas, tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan. Tujuannya untuk memastikan anggota bursa dan MI memiliki sistem keamanan teknologi informasi dan operasional yang kuat. "Selain itu, anggota bursa dan MI diharapkan dapat lebih berperan dalam memperluas penetrasi produk pasar modal, tidak terbatas pada saham saja," tambah Mahendra.

Tak ketinggalan, OJK menegaskan pentingnya perlindungan kepada investor untuk menjaga kepercayaan mereka terhadap pasar modal Indonesia. Kegiatan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat juga digenjot, guna meningkatkan pemahaman dan partisipasi publik dalam pasar modal.

Melalui serangkaian upaya strategis ini, OJK berharap dapat meningkatkan daya saing dan kontribusi pasar modal Indonesia terhadap pertumbuhan PDB, sekaligus mendorong ekonomi nasional untuk terus bergerak maju di tengah berbagai tantangan global. Dengan demikian, pasar modal Indonesia diharapkan dapat sejajar dengan negara-negara ASEAN lainnya dalam waktu dekat.

Terkini