BPJS Ketenagakerjaan Yakin Kinerja JHT dan JP Meningkat pada 2025 Meski Tantangan Global Hadir

Kamis, 27 Februari 2025 | 19:47:16 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Yakin Kinerja JHT dan JP Meningkat pada 2025 Meski Tantangan Global Hadir

JAKARTA  - BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan positif program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) pada 2025, meskipun dihadapkan dengan ketidakpastian ekonomi di kancah global.

Sebagai badan yang bertanggung jawab atas perlindungan sosial tenaga kerja, BPJS Ketenagakerjaan memastikan langkah strategis telah diambil untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan dana investasi. Oni Marbun, Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, melalui pernyataan resmi yang diterima di Ternate pada Kamis menyatakan keyakinan tersebut, meski harus melewati potensi risiko geopolitik, penurunan suku bunga global, serta fluktuasi pasar modal.

"Kami tetap optimis terhadap kinerja investasi JHT dan JP di 2025," ungkap Oni. "Kami akan terus menerapkan prinsip Liability Driven Investing untuk memastikan kecukupan dana dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan panjang," tambahnya.

Strategi pengelolaan dana di BPJS Ketenagakerjaan difokuskan pada Dynamic Asset Allocation. Melalui pendekatan ini, aset dikelola secara dinamis, memperhatikan potensi pengembalian serta faktor likuiditas dan solvabilitas. Aset-aset ini mencakup saham, reksadana, surat utang, dan deposito.

Menutup tahun 2024, BPJS Ketenagakerjaan melaporkan bahwa dana investasi program JHT mencapai Rp489,2 triliun, mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 8,13 persen. Di sisi lain, program JP memegang dana investasi senilai Rp189,2 triliun, mengalami pertumbuhan tahunan yang lebih tinggi di angka 19,1 persen.

Dana kelolaan program JHT dan JP pada 2025 sebagian besar akan tetap ditempatkan dalam Surat Utang Negara (SUN). Hal ini sejalan dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan minimal 50 persen jaminan sosial dikelola dalam instrumen SUN. Dalam pelaksanaannya, penempatan dana dilakukan dengan penekanan pada likuiditas, solvabilitas, dan tingkat imbal hasil optimal.

Arief Sabara, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ternate, mengimbau kepada para pekerja formal dan informal untuk memastikan diri mereka terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan. "Bagi pekerja formal, pastikan apakah sudah didaftarkan dalam semua program BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini dapat dicek melalui aplikasi JMO masing-masing tenaga kerja," tutur Arief. "Begitu juga dengan pekerja informal, kami mengajak mereka untuk segera mendaftarkan diri agar terlindungi dari berbagai risiko ekonomi dan sosial," lanjutnya.

Tahun 2025 akan menjadi tahun penting bagi BPJS Ketenagakerjaan dalam memastikan kinerja JHT dan JP tetap di jalurnya. Dengan pengelolaan investasi yang teliti dan transparan, BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk tidak hanya menjaga keberlanjutan program, tetapi juga meningkatkan perlindungan maksimal bagi para pesertanya.

Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang berpotensi memengaruhi pasar investasi global, BPJS Ketenagakerjaan dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan antara potensi pengembalian dan risiko investasi. Selain tetap mematuhi regulasi OJK, BPJS Ketenagakerjaan mengedepankan inovasi dalam pengelolaan aset untuk memastikan bahwa pertumbuhan dana investasi selaras dengan harapan peserta dan kebijakan nasional.

Sebagai langkah proaktif, BPJS Ketenagakerjaan berencana mengadakan berbagai sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pekerja, baik di sektor formal maupun informal. Tujuannya agar lebih banyak pekerja bisa memahami dan merasakan manfaat dari program-program jaminan sosial yang telah disediakan.

Dengan semangat optimisme dan kesiapan yang matang, BPJS Ketenagakerjaan berharap bisa terus menjadi garda depan dalam menjaga ketahanan ekonomi para pekerja Indonesia, termasuk menghadapi tantangan besar dari luar. Tahun 2025 menjadi momentum bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk memantapkan langkah sebagai lembaga yang kokoh dan terpercaya dalam pelayanan jaminan sosial di Indonesia.

Terkini