Kinerja Keuangan 3 BUMN di Bawah Kemenkeu Sepanjang 2024: LPEI, SMI, dan SMF Menunjukkan Tren Berbeda

Jumat, 28 Februari 2025 | 16:57:30 WIB
Kinerja Keuangan 3 BUMN di Bawah Kemenkeu Sepanjang 2024: LPEI, SMI, dan SMF Menunjukkan Tren Berbeda

JAKARTA – Memasuki tahun 2024, tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yaitu PT Sarana Multigriya Financial (Persero) atau SMF, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), memperlihatkan kinerja keuangan yang bervariasi.

Ketiga perusahaan ini dikenal sebagai special mission vehicle (SMV) yang diberi mandat khusus oleh Kemenkeu. PT SMF berperan mengurangi beban fiskal pemerintah dalam pembangunan sektor perumahan dengan menyediakan likuiditas bagi lembaga keuangan penyalur pembiayaan perumahan. Sementara itu, PT SMI berfokus pada percepatan pembangunan infrastruktur melalui penyaluran dana proyek-proyek strategis. LPEI, yang juga dikenal sebagai Eximbank, memiliki tugas untuk memacu pertumbuhan ekspor nasional, serta membant


LPEI: Perolehan Laba Berbalik Positif

Pada akhir 2024, LPEI mencatatkan penurunan aset sebesar 4,4% secara tahunan atau year-on-year (yoy), dari Rp51,39 triliun menjadi Rp49,11 triliun. Meski demikian, ekuitas LPEI mengalami peningkatan yang signifikan, naik 59,7% yoy dari Rp8,76 triliun menjadi Rp13,99 triliun. Hal ini menunjukkan perbaikan fundamental dalam struktur permodalan lembaga.

Pendapatan bunga dan usaha syariah neto LPEI turun 21,2% yoy dari Rp923,20 miliar menjadi Rp727,16 miliar, sementara pendapatan operasional lainnya juga mengalami penurunan 2,34% yoy dari Rp259,08 miliar menjadi Rp253,01 miliar. Meskipun pendapatan menurun, LPEI mampu membalikkan kerugian di tahun sebelumnya menjadi perolehan laba tahun berjalan sebesar Rp232,52 miliar. Ini merupakan perubahan signifikan dari kerugian yang diderita pada akhir 2023 sebesar Rp18,11 triliun.

“Itu adalah upaya besar kami di 2024. Dari kerugian yang sangat besar di 2023, kami berhasil membalikkan keadaan dan mencapai titik penting perbaikan laba. Kami optimis dengan target laba tahun depan," ujar Direktur Utama LPEI, mengacu pada target laba Rp254 miliar pada 2025.

SMI: Pertumbuhan Stabil

Di sisi lain, PT SMI mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 3,7% yoy, dari Rp115,76 triliun menjadi Rp120,07 triliun pada Desember 2024. Ekuitas perusahaan juga meningkat dengan presentase yang sama, dari Rp42,26 triliun menjadi Rp43,81 triliun.

Dari segi pendapatan, SMI mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 4,8% yoy, dari Rp7,61 triliun pada 2023 menjadi Rp7,98 triliun di akhir 2024. Laba usaha SMI juga naik 2,7% yoy, dari Rp2,47 triliun menjadi Rp2,53 triliun. Hingga akhir tahun, SMI membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp2,23 triliun, tumbuh 7,3% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp2,08 triliun.

“Kami terus fokus pada pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan. Kenaikan laba ini merupakan bukti konsistensi kami dalam mendukung proyek infrastruktur di seluruh Indonesia,” ungkap Direktur Keuangan PT SMI dalam pernyataan tertulis.

SMF: Mempertahankan Peran Strategis

Sementara berita tentang kinerja keuangan PT Sarana Multigriya Financial (SMF) sepanjang tahun 2024 belum dipublikasikan secara langsung, perusahaan ini diketahui terus mempertahankan perannya sebagai penyedia likuiditas utama dalam pembiayaan perumahan. SMF memainkan peran penting dalam mendukung sektor perumahan melalui kerjasama dengan berbagai lembaga keuangan untuk membantu masyarakat memiliki rumah yang layak dengan biaya yang lebih terjangkau.

Optimisme terhadap kinerja SMV di bawah Kemenkeu tampak dari kepercayaan yang mereka terima baik dari dalam negeri dan internasional. Ketiga BUMN ini, dengan fungsi dan mandat masing-masing, diharapkan terus berkontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan laporan kinerja semacam ini, LPEI, SMI, dan SMF menunjukkan bagaimana strategi keuangan dan operasional yang baik dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil meskipun dalam lingkungan yang penuh tantangan. Ke depan, tantangan baru dan target ambisius menanti ketiga perusahaan ini, yang akan menguji kemampuan adaptasi dan inovasi mereka dalam menjalani misi masing-masing di sektor ekonomi nasional.

Terkini