Jakarta - Rapat Asistensi Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah digelar di Ruang Oval Lantai 3, Kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar). Dalam rapat penting ini, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat, Mohammad Ali Chandra, memaparkan Program Pengelolaan Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berwawasan lingkungan. Langkah ini merupakan respons atas arahan pemerintah pusat yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025 mengenai Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN-APBD Tahun Anggaran 2025.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga, ini menjadi platform strategis untuk memastikan bahwa pendekatan pengelolaan sektor energi sejalan dengan visi-misi pemerintahan daerah selama periode 2025–2030.
Kendala Elektrifikasi dan Infrastruktur Energi Terbarukan
Mohammad Ali Chandra memberikan gambaran jelas mengenai tantangan yang dihadapi Sulbar dalam hal elektrifikasi. Menurutnya, banyak masyarakat di Sulbar yang belum dapat menikmati listrik dari PLN. "Berdasarkan data validasi dengan PLN dan Dinas ESDM Sulbar, masih ada sekitar 36.000 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang belum berlistrik," ungkap Chandra. Selain itu, terdapat 12.520 RTS yang mengajukan usulan untuk Program Bantuan Pasang Baru Listrik dari Kementerian ESDM RI Tahun 2024.
Lebih jauh, ia memaparkan bahwa 19 desa masih belum tersentuh listrik PLN, terdiri dari 11 desa di Kabupaten Mamuju dan 8 desa di Kabupaten Mamasa. Chandra juga menekankan tantangan terkait minimnya infrastruktur energi primer dan energi baru terbarukan.
"Kami masih menghadapi tantangan dalam pengembangan infrastruktur energi yang lebih merata, termasuk pemanfaatan energi baru terbarukan seperti PLTA, PLTB, PLTS, PLTMH, dan biomassa," jelasnya lebih lanjut.
Strategi Pengembangan Infrastruktur Energi
Menghadapi kendala tersebut, Dinas ESDM Sulbar telah menyusun sejumlah strategi yang selaras dengan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar. "Kami akan terus mengembangkan infrastruktur listrik dengan membangun jaringan listrik ke daerah yang belum terjangkau serta meningkatkan kapasitas pembangkit listrik yang ada," tegas Chandra.
Pemanfaatan energi terbarukan menjadi salah satu prioritas program. Dengan semangat mendukung energi bersih, Dinas ESDM Sulbar mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), mikrohidro (PLTMH), dan biomassa berdasarkan potensi lokal.
"Kami ingin memastikan bahwa energi bersih dan terbarukan dapat diakses oleh masyarakat luas," paparnya. Tak hanya itu, pembangunan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga masuk dalam rencana sebagai langkah untuk meningkatkan akses energi yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Upaya Mitigasi Bencana dan Tata Kelola Pertambangan
Dinas ESDM Sulbar juga memfokuskan perhatian pada mitigasi bencana geologi, mengingat potensi bencana yang cukup tinggi di wilayah Sulbar. Peningkatan skala peta zona rawan bencana menjadi langkah prioritas. "Kami akan melakukan pemetaan risiko bencana geologi secara lebih detail dan akurat untuk mendukung perencanaan tata ruang berbasis mitigasi bencana," jelas Chandra.
Pengawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) turut menjadi konsentrasi utama. Chandra menegaskan komitmen pihaknya dalam mengawasi kepatuhan pemegang IUP terhadap aspek finansial dan administrasi, guna memastikan tata kelola pertambangan yang lebih transparan dan akuntabel di Sulbar.
Dokumen Pelaksanaan Anggaran 2025
Dalam kesempatan tersebut, Mohammad Ali Chandra juga mempresentasikan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2025. Dinas ESDM Sulbar telah mendesain program dan kegiatan yang menyertakan komponen efisiensi, refocusing, dan realokasi anggaran, semua diarahkan untuk mendukung capaian visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar.
Rapat ini dihadiri oleh pejabat teras Dinas ESDM Sulbar, antara lain Plt. Sekretaris, Andi Dian Dwi Epimadya, serta sejumlah kepala bidang dan perencana ahli lainnya. Dengan diadakannya rapat ini, diharapkan semua tantangan yang ada di sektor energi dan sumber daya mineral dapat diatasi dengan efektif, guna mendorong kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Barat.