Hutama Karya Genjot Tol Lingkar Pekanbaru, Dorong Konektivitas dan Ekonomi Riau

Senin, 07 Juli 2025 | 09:44:57 WIB
Hutama Karya Genjot Tol Lingkar Pekanbaru, Dorong Konektivitas dan Ekonomi Riau

JAKARTA - Pemerataan pembangunan infrastruktur terus menjadi prioritas pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Salah satu proyek yang kini menjadi sorotan adalah Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, sebuah jalur bebas hambatan yang tak sekadar memecah kemacetan, tetapi juga membawa harapan besar bagi masa depan konektivitas dan pertumbuhan kawasan Riau.

Dibangun sepanjang 30,5 kilometer, Tol Lingkar Pekanbaru kini mencatatkan progres konstruksi sebesar 57,57 persen. Pengerjaan proyek ini berada di bawah tanggung jawab PT Hutama Karya (Persero), perusahaan pelat merah yang juga menjadi ujung tombak pengembangan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya sebatas pembangunan fisik infrastruktur, tetapi juga memiliki muatan sosial dan ekonomi yang signifikan. Menurutnya, jalan tol ini diharapkan dapat memperkuat keterhubungan wilayah dan membuka akses ekonomi yang selama ini terhambat oleh keterbatasan jalur transportasi darat.

“Kami memahami bahwa setiap proyek infrastruktur yang kami bangun memiliki tanggung jawab sosial yang besar. Jalan tol ini menghubungkan wilayah sekaligus membawa harapan masyarakat terhadap akses ekonomi yang lebih baik,” ujar Adjib.

Jalan tol ini dirancang sebagai simpul penghubung strategis antara beberapa ruas utama seperti Tol Pekanbaru–Rengat, Tol Pekanbaru–Dumai, hingga Tol Pekanbaru–Bangkinang–XIII Koto Kampar. Jaringan ini menjadi pilar penting dalam pengembangan sistem logistik nasional, khususnya dalam mempercepat alur distribusi barang dan jasa di wilayah barat Pulau Sumatra.

Pentingnya tol ini sebagai tulang punggung sistem transportasi juga diakui oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian, mengatakan konektivitas antar-ruas jalan tol yang terintegrasi menjadi fondasi dalam memperkuat sistem logistik nasional.

“Tol Pekanbaru–Dumai sebagai koridor utama Trans Sumatera nantinya akan terhubung dengan Tol Pekanbaru–Padang. Konektivitas ini memperkuat jaringan distribusi logistik di wilayah barat Sumatera,” ujar Wilan.

Ia menambahkan bahwa keberadaan tol ini akan sangat membantu dalam mengurangi biaya logistik yang selama ini menjadi salah satu beban utama sektor industri dan perdagangan di Sumatera. Dengan terbukanya jalur transportasi cepat dan efisien, akses ke pusat distribusi dan pelabuhan akan menjadi lebih mudah dan kompetitif.

Dari segi desain, Jalan Tol Lingkar Pekanbaru memiliki dua lajur untuk masing-masing arah, dengan lebar 3,6 meter per lajur dan kecepatan rancang hingga 100 kilometer per jam. Tiga gerbang tol direncanakan dibangun di titik strategis, yakni Rimbo Panjang, Jalan Siak, dan Muara Fajar. Selain itu, jembatan sepanjang 97,5 meter akan dibangun untuk melintasi Sungai Siak, serta disiapkan rest area tipe A yang mendukung kenyamanan pengguna tol sekaligus mempromosikan produk-produk lokal.

Jalur tol ini akan melintasi berbagai wilayah dengan potensi besar seperti Kelurahan Muara Fajar, Rumbai Bukit, Agrowisata, Palas, dan Sri Meranti di Kota Pekanbaru, serta Desa Karya Indah, Rimbo Panjang, Tarai Bangun, dan Kualu di Kabupaten Kampar. Diharapkan, keterhubungan ini akan mendorong mobilitas masyarakat dan barang secara lebih efisien, serta membuka akses bagi investasi baru di kawasan penyangga kota.

Tak hanya menjanjikan konektivitas, proyek ini juga telah memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar sejak masa konstruksi. Kehadiran proyek membuka lapangan kerja baru, menyerap tenaga kerja lokal, dan memicu pertumbuhan usaha kecil seperti warung makan, bengkel, serta toko bangunan di sekitar area proyek.

Menurut pengamat infrastruktur, pengembangan jalan tol di luar Pulau Jawa seperti ini merupakan langkah strategis dalam mengatasi ketimpangan antarwilayah. Wilayah Sumatera yang memiliki potensi sumber daya besar, selama ini kerap terkendala pada aspek konektivitas yang lemah.

Tol Lingkar Pekanbaru, yang menjadi bagian penting dari sistem JTTS, akan menjembatani kesenjangan ini dengan mempercepat distribusi logistik serta merangsang pertumbuhan ekonomi baru.

Dengan pembangunan yang kini sudah melewati separuh dari total panjang konstruksi, proyek ini ditargetkan bisa selesai tepat waktu dan segera dapat difungsikan bagi masyarakat luas.

Hutama Karya terus berkomitmen dalam menjaga kualitas pembangunan sesuai spesifikasi teknis, termasuk dalam penerapan standar keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan.

Melalui proyek ini, pemerintah berharap tercipta efek berganda (multiplier effect) yang tak hanya mempercepat konektivitas antarwilayah, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan, menurunkan biaya logistik, serta memperkuat daya saing Riau sebagai salah satu gerbang ekonomi di bagian barat Indonesia.

Jika terealisasi sesuai target, Tol Lingkar Pekanbaru akan menjadi contoh nyata bagaimana infrastruktur berkualitas mampu menjadi pengungkit ekonomi sekaligus penghubung antarwilayah untuk Indonesia yang lebih terintegrasi.

Terkini