Harga Batu Bara Naik Tipis

Selasa, 19 Agustus 2025 | 10:18:28 WIB
Harga Batu Bara Naik Tipis

JAKARTA - Pergerakan harga batu bara kembali menunjukkan sentimen positif meski masih dalam skala terbatas. Setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut, harga komoditas energi ini pada perdagangan terakhir mencatat kenaikan tipis, menandakan adanya upaya pemulihan di pasar.

Harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan mendatang ditutup pada level US$ 111 per ton. Angka ini meningkat sebesar 0,14% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya. Meski kenaikan terbilang tipis, namun hal ini menjadi pertanda bahwa pelemahan dua hari sebelumnya mulai berbalik arah.

Selama sepekan terakhir, harga batu bara masih menunjukkan tekanan negatif, melemah sebesar 1,94% secara point-to-point. Pelemahan ini sebagian besar disebabkan oleh permintaan yang lesu dari pasar global, terutama China, yang merupakan konsumen batu bara terbesar di dunia.

Permintaan yang lesu membebani harga batu bara. Ini terjadi terutama di China, konsumen batu bara terbesar dunia.

Dampak Lesunya Permintaan di China

Kinerja industri di China menjadi faktor kunci dalam pergerakan harga batu bara. Data menunjukkan bahwa pada periode Januari hingga Juli, produksi listrik berbasis batu bara di negara tersebut turun sebesar 1,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini berdampak langsung pada konsumsi batu bara, mengingat listrik masih menjadi salah satu penggunaan utama komoditas ini.

Selain sektor energi, sektor industri lain seperti semen dan baja juga mengalami perlambatan. Produksi semen di China terpangkas 4,5% dalam periode yang sama, sedangkan produksi baja berkurang 3,1%. Kondisi ini menandakan permintaan domestik yang lebih rendah dari ekspektasi, sehingga menekan harga batu bara di pasar internasional.

Analisis Teknis: Masih Terjebak Zona Bearish

Melihat pergerakan teknikal harian, batu bara sejauh ini masih berada dalam zona bearish. Indikator Relative Strength Index (RSI) berada pada angka 44, di bawah level 50 yang menandakan tekanan jual masih dominan di pasar. Posisi ini menunjukkan bahwa tren penurunan jangka pendek belum sepenuhnya berbalik arah.

Namun demikian, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh level 0, menandakan kondisi oversold atau jenuh jual. Hal ini membuka peluang bagi harga untuk melakukan rebound atau koreksi naik, meski kenaikan diperkirakan terbatas.

Berdasarkan analisis teknikal, target resisten terdekat berada pada kisaran US$ 112–113 per ton. Sementara itu, target support terdekat ada di US$ 110 per ton. Jika harga menembus level support ini, risiko penurunan lebih lanjut tetap ada, dengan potensi menuju US$ 104 per ton.

Prospek Perdagangan Hari Ini

Untuk perdagangan hari ini, pasar batu bara diperkirakan akan bergerak terbatas. Kenaikan tipis pada penutupan sebelumnya memberi sinyal bahwa pembeli mulai muncul di level oversold, tetapi momentum bullish masih lemah. Investor dan pelaku pasar akan cenderung mengamati perkembangan permintaan di China serta laporan produksi sektor industri untuk menentukan arah harga selanjutnya.

Meskipun kenaikan tipis ini memberikan harapan, sejumlah analis menilai bahwa tekanan dari permintaan yang belum pulih sepenuhnya akan membatasi potensi kenaikan. Kenaikan yang terjadi kemungkinan hanya sebatas rebound teknikal, bukan tanda perubahan tren jangka panjang.

Sentimen Global dan Faktor Risiko

Selain faktor permintaan di China, sentimen global juga memengaruhi pergerakan harga batu bara. Ketidakpastian ekonomi, perubahan kebijakan energi, serta fluktuasi mata uang menjadi faktor tambahan yang memengaruhi harga. Dalam beberapa minggu terakhir, volatilitas pasar energi global semakin tinggi akibat perubahan regulasi dan dinamika permintaan di berbagai negara.

Pemerhati pasar menekankan pentingnya pemantauan terhadap perkembangan industri energi dan logam di Asia, khususnya China. Karena negara ini memiliki peran dominan dalam konsumsi batu bara, setiap perubahan signifikan di sektor energi atau industri berat dapat langsung memengaruhi harga di pasar internasional.

Strategi Investor

Bagi para pelaku pasar, strategi saat ini adalah berhati-hati dalam menempatkan posisi. Kenaikan terbatas yang terjadi setelah dua hari penurunan membuka peluang trading jangka pendek, terutama bagi investor yang memanfaatkan rebound dari kondisi oversold. Namun, tetap diperlukan kewaspadaan terhadap potensi koreksi ke bawah jika support US$ 110 per ton ditembus.

Kesadaran akan risiko dan analisis teknikal menjadi kunci untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. Pasar batu bara saat ini lebih cocok untuk strategi trading jangka pendek, karena tren jangka menengah hingga panjang masih menunjukkan tekanan dari lesunya permintaan global.

Terkini