PLTS Atap Dukung Jakarta Hijau

Jumat, 22 Agustus 2025 | 10:24:46 WIB
PLTS Atap Dukung Jakarta Hijau

JAKARTA - Inovasi energi bersih di DKI Jakarta menunjukkan hasil nyata. Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di 20 lokasi fasilitas publik sejak 2023 berhasil memberikan dua manfaat sekaligus: penghematan anggaran listrik dan penurunan emisi karbon. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa energi terbarukan dapat diterapkan secara praktis di lingkungan perkotaan tanpa mengurangi kualitas layanan publik.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta), Syaripudin, menyebutkan bahwa pemanfaatan PLTS tersebut mampu menekan pengeluaran listrik secara signifikan.
“Total penghematan yang bisa didapatkan dari 20 lokasi PLTS terbangun tersebut sekitar Rp 1,15 miliar per tahun,” ujar Syaripudin.

Selain manfaat finansial, PLTS Atap juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Pembangunan fasilitas energi surya ini berkontribusi pada penurunan emisi karbon di sektor ketenagalistrikan. Dengan potensi produksi listrik sebesar 796.500 kWh per tahun, pengurangan emisi karbon diperkirakan mencapai 637 ton CO? per tahun. Angka ini setara dengan manfaat lingkungan dari ribuan pohon yang ditanam atau kendaraan bermotor yang dikurangi penggunaannya.

Sebaran PLTS Atap di Fasilitas Publik

Pemasangan PLTS Atap tersebar di berbagai fasilitas layanan publik, mulai dari puskesmas, kantor kecamatan, hingga gelanggang olahraga, memastikan manfaat energi bersih menjangkau masyarakat luas. Sebagai contoh, petugas rutin melakukan perawatan panel surya di Pulau Sabira, Kabupaten Kepulauan Seribu, untuk memastikan kinerja PLTS optimal.

Syaripudin menekankan bahwa keberhasilan proyek ini membuka jalan bagi pengembangan lebih luas pada tahun 2025. Rencananya, 22 lokasi baru akan dipasangi PLTS dengan total kapasitas 575 kWp, mencakup sekolah dan fasilitas publik strategis. Beberapa lokasi masih dalam tahap pemasangan, seperti SDN Kalibata 11, SMKN 29, SDN Petukangan Selatan 01/02, dan SDN Grogol Utara 09.

Tidak hanya fasilitas sekolah, PLTS Atap juga dipasang di Jakarta International Stadium dengan kapasitas 367 kWp melalui anggaran swasta, dan Gedung Balai Kota Blok G dengan kapasitas 192 kWp yang sudah terpasang sejak 2013 menggunakan anggaran Dinas Perumahan dan Gedung Pemda.

Dampak Energi Bersih bagi Jakarta

Implementasi PLTS Atap ini sejalan dengan target Jakarta untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan di fasilitas publik. Selain mengurangi pengeluaran listrik, PLTS Atap juga memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian target pengurangan emisi karbon ibu kota. Dengan produksi listrik yang dihasilkan dari PLTS, berbagai fasilitas publik dapat mengurangi ketergantungan pada listrik dari jaringan utama, sekaligus mendukung program keberlanjutan pemerintah provinsi.

Selain itu, proyek ini memberikan edukasi dan inspirasi bagi masyarakat dan institusi lain untuk mengadopsi energi bersih. Keberhasilan 20 lokasi PLTS di tahun 2023 menunjukkan bahwa energi terbarukan bisa diterapkan secara efektif, hemat biaya, dan ramah lingkungan di tengah kota besar.

Rencana Ekspansi PLTS 2025

Untuk tahun ini, Disnakertransgi DKI Jakarta menargetkan pemasangan PLTS di 22 lokasi baru, termasuk sekolah dan fasilitas publik lain yang strategis. Total kapasitas mencapai 575 kWp, yang diharapkan dapat menambah penghematan biaya listrik dan mengurangi emisi karbon lebih banyak lagi.

Beberapa lokasi yang sudah mulai dipasangi PLTS antara lain:

-Jakarta Pusat: SMPN 205, SMPN 8, SDN Kampung Rawa 01, SMPN 39

-Jakarta Selatan: SDN Pejaten Timur 01, SDN Kalibata 11, SMKN 29, SDN Grogol Utara 09, SDN Petukangan Selatan 01/02, SMPN 175

-Jakarta Timur: SMPN 172, Gelanggang Remaja Kecamatan Pulo Gadung, Gedung KNPI, Puskesmas Kecamatan Matraman, Puskesmas Kecamatan Pulogadung

-Jakarta Utara: SMPN 112, SMPN 244, SDN Semper Barat 09/10, SDN Rawa Badak Selatan 01, SDN Pademangan Timur 05/06, Gor Bahtera Jaya

Dengan penyebaran yang merata ini, PLTS Atap tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga meningkatkan ketahanan energi di fasilitas publik, memastikan layanan tetap berjalan meski pasokan listrik dari jaringan utama terbatas.

Keunggulan PLTS Atap

Keunggulan PLTS Atap antara lain:

-Penghematan biaya listrik: Potensi Rp 1,15 miliar per tahun dari 20 lokasi PLTS.

-Energi bersih dan ramah lingkungan: Mengurangi emisi karbon sekitar 637 ton CO? per tahun.

-Penyediaan energi mandiri: Fasilitas publik dapat tetap beroperasi meski terjadi gangguan jaringan listrik.

-Inspirasi bagi masyarakat: Menunjukkan bahwa energi terbarukan bisa diterapkan secara praktis di lingkungan perkotaan.

Pembangunan PLTS Atap oleh Disnakertransgi DKI Jakarta sejak 2023 hingga rencana ekspansi 2025 membuktikan bahwa energi bersih dan hemat biaya bisa berjalan beriringan. Selain penghematan anggaran listrik yang signifikan, proyek ini juga mendukung target pengurangan emisi karbon, sehingga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Dengan penambahan PLTS di fasilitas publik secara bertahap, Jakarta tidak hanya menjadi kota yang lebih hemat energi, tetapi juga lebih ramah lingkungan, sekaligus memberikan contoh nyata bagaimana energi terbarukan bisa diimplementasikan di ibu kota negara.

Terkini