Bursa Asia Menguat Didukung Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Selasa, 09 September 2025 | 14:34:11 WIB
Bursa Asia Menguat Didukung Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

JAKARTA - Bursa saham Asia menunjukkan penguatan pada perdagangan hari Selasa, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) oleh Federal Reserve dalam pertemuan mendatang. Meski demikian, ketidakpastian politik global tetap menjadi bayangan yang mempengaruhi pergerakan pasar valas dan obligasi.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2% di awal perdagangan, mengikuti tren positif dari Wall Street semalam yang mendorong Nasdaq mencatat penutupan rekor baru. Futures Nasdaq mengalami kenaikan tipis 0,06%, sedangkan S&P 500 naik 0,05%. Sentimen ini menunjukkan optimisme investor terkait langkah-langkah kebijakan moneter AS yang akan datang.

Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Keyakinan pasar terhadap pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) meningkat setelah rilis data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan. Beberapa investor bahkan mempertimbangkan kemungkinan pemangkasan lebih besar hingga 50 bps.

Menurut CME FedWatch, peluang pemangkasan 50 bps saat ini telah meningkat lebih dari 10%, padahal seminggu lalu hampir tidak ada kemungkinan tersebut. Data inflasi konsumen (CPI) dan produsen (PPI) yang akan dirilis pekan ini menjadi faktor penting untuk menentukan arah kebijakan The Fed selanjutnya.

Jose Torres, ekonom senior Interactive Brokers, menyatakan, “Jika revisi data tenaga kerja menunjukkan pelemahan tajam, ditambah inflasi meleset di bawah ekspektasi, peluang pemangkasan 50 bps bisa meningkat signifikan.” Pernyataan ini semakin memperkuat sentimen optimis pasar terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar.

Pergerakan Pasar di Eropa dan Jepang

Di sisi lain, pasar Eropa menunjukkan koreksi tipis. Futures Eurostoxx 50 turun 0,17%, FTSE turun 0,04%, dan DAX melemah 0,22%. Sementara itu, di Jepang, indeks Nikkei melonjak hampir 1%, didukung pelemahan yen serta pengunduran diri Perdana Menteri Shigeru Ishiba.

Selain itu, pasar Jepang menyambut rencana penurunan tarif AS terhadap mobil dan suku cadang Jepang yang mulai berlaku pada 16 September. Langkah ini memberikan dorongan positif bagi sektor ekspor dan meningkatkan optimisme investor di pasar saham Jepang.

Gejolak Politik Global

Meski pasar saham menunjukkan penguatan, ketidakpastian politik di berbagai negara tetap menjadi perhatian. Beberapa peristiwa signifikan antara lain pengunduran diri PM Jepang Shigeru Ishiba, pencopotan PM Prancis Francois Bayrou, kekalahan besar partai Presiden Argentina Javier Milei, serta pergantian mendadak Menteri Keuangan Indonesia.

Namun, dampak gejolak politik ini terhadap pasar keuangan relatif terbatas. Yen menguat tipis 0,1% menjadi 147,37 per dolar AS, sedangkan euro stabil di US$1,1768. Yield obligasi AS tenor 2 tahun bertahan di level rendah 3,49%, sedangkan tenor 10 tahun berada di 4,04%.

Komoditas Mendapat Dukungan

Pasar komoditas juga menunjukkan penguatan seiring sentimen positif dari ekspektasi pemangkasan suku bunga AS. Harga minyak naik setelah keputusan OPEC+ untuk menambah produksi lebih kecil dari perkiraan. Brent naik 0,36% ke US$66,26 per barel, sedangkan WTI naik 0,37% ke US$62,49 per barel.

Harga emas spot mencatat rekor baru di US$3.647,23 per troi ons, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Logam mulia ini mendapat perhatian sebagai aset safe haven, terutama di tengah ketidakpastian politik global.

Arah Pasar dan Faktor Penentu

Data ekonomi AS pekan ini, termasuk CPI dan PPI, akan menjadi kunci penentu arah kebijakan The Fed. Investor tetap mengamati perkembangan ini untuk menyesuaikan strategi investasi di pasar saham, obligasi, dan valuta asing.

Sementara itu, peristiwa politik global menambah lapisan risiko bagi pelaku pasar, meski dampaknya belum signifikan terhadap pergerakan utama indeks saham Asia. Para analis menilai kombinasi faktor ekonomi dan politik ini akan mempengaruhi volatilitas pasar dalam jangka pendek.

Optimisme dengan Hati-hati

Perdagangan bursa saham Asia pada hari ini mencerminkan optimisme investor terhadap pemangkasan suku bunga AS, didukung oleh tren positif Wall Street dan penguatan Nikkei. Meski demikian, ketidakpastian politik global tetap menjadi faktor yang harus diperhatikan.

Investor diharapkan tetap berhati-hati, memantau data inflasi dan ketenagakerjaan AS, serta mengikuti perkembangan politik internasional. Kombinasi sentimen positif dan risiko global ini menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi pelaku pasar di kawasan Asia dan dunia.

Dengan kondisi ini, pasar saham Asia tetap menguat, sementara investor terus menimbang langkah kebijakan moneter dan geopolitik yang memengaruhi arah pasar secara keseluruhan.

Terkini

Pemain Badminton Indonesia Bersiap Tampil di Hong Kong Open

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:20 WIB

Real Madrid Siap Perkuat Pertahanan Jelang Musim Baru

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:19 WIB

Barcelona Konfirmasi Rashford Akan Bertahan Sepanjang Musim

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:18 WIB

4 Shio Besok Diprediksi Nikmati Hari dengan Energi Positif

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:15 WIB