Bank Mandiri Sediakan Kredit Usaha Rakyat KUR bagi Pengusaha Mikro di Indonesia

Sabtu, 07 Desember 2024 | 15:56:35 WIB

Jakarta - Bank Mandiri menunjukkan komitmennya untuk terus menerapkan kebijakan kredit yang hati-hati dan berfokus pada keberlanjutan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap pembiayaan yang diberikan sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan mendukung praktik bisnis yang bertanggung jawab.

Citra Amelya Pane, Senior Vice President ESG Group Head Bank Mandiri, mengungkapkan bahwa Bank Mandiri telah memperkuat kebijakan kreditnya dengan mengintegrasikan aspek ESG (Environmental, Social, Governance) dalam proses persetujuan kredit di 12 sektor, yakni Pertanian, Konstruksi, Energi, Barang Konsumsi Cepat Saji, Pertambangan Logam, Batu Bara, Galangan Kapal, Kesehatan dan Farmasi, Kertas dan Pulp, Telekomunikasi, Transportasi, serta Minyak dan Gas.

Sebagai contoh, dalam sektor kelapa sawit, Bank Mandiri bekerja sama dengan perusahaan yang sudah mematuhi komitmen No Deforestation, No Peatland Expansion, and No Exploitation (NDPE), serta memiliki sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Ini bertujuan untuk mencegah pembiayaan pada proyek yang dapat merusak lingkungan, seperti deforestasi, penanaman di lahan gambut, atau eksploitasi tenaga kerja.

Di sektor industri kertas dan pengemasan, Bank Mandiri memberikan pembiayaan untuk produk kehutanan berkelanjutan kepada perusahaan yang memiliki sertifikat legalitas kayu, seperti sistem SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu), FSC (Forest Stewardship Council), atau sertifikat lain yang diakui secara internasional dan lokal.

“Pendanaan ini mendukung pelestarian ekosistem, pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab, dan rehabilitasi lahan untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan. Selain kebijakan kredit sektoral, Bank Mandiri juga menerapkan Environmental Social Risk Management (ESRM) melalui Environmental and Social Compliance Checklist (ESCC),” ujar Citra.

Ia menambahkan bahwa checklist ini didasarkan pada delapan parameter utama yang merujuk pada standar global. Dengan pendekatan ini, Bank Mandiri menilai kepatuhan debitur terhadap berbagai aspek keberlanjutan, termasuk risiko fisik dan transisi, penerapan hak asasi manusia, pengadaan lahan yang sesuai regulasi, serta perlindungan keanekaragaman hayati.

“Pendekatan ini tidak hanya memastikan praktik bisnis yang bertanggung jawab, tetapi juga membantu mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, mendukung debitur dalam adopsi praktik berkelanjutan, serta mengurangi risiko sosial dan lingkungan,” tambah Citra.

Komitmen Bank Mandiri terhadap keberlanjutan terus terbukti melalui peningkatan signifikan dalam portofolio pembiayaan berkelanjutan. Hingga September 2024, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri tumbuh 12,8% dibandingkan tahun lalu, mencapai Rp285 triliun. Dari jumlah tersebut, portofolio hijau mengalami kenaikan signifikan sebesar 16,4%, dengan total mencapai Rp142 triliun. Kontribusi besar datang dari sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan, yang mencatatkan Rp107 triliun.

Melalui berbagai inisiatif ini, Bank Mandiri memastikan pembiayaan yang diberikan mendukung pembangunan berkelanjutan dan turut menjaga keseimbangan ekosistem. Langkah ini mendukung komitmen global untuk memerangi perubahan iklim, mempercepat transisi ke ekonomi rendah karbon, dan memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai mitra strategis dalam menciptakan masa depan yang hijau dan berkelanjutan.

Inisiatif-inisiatif tersebut merupakan bukti keseriusan Bank Mandiri untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) operasional pada 2030 dan pembiayaan pada 2060 atau lebih cepat, dengan menerapkan prinsip ESG di seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan.

Dengan visi "Menjadi Juara Keberlanjutan Indonesia untuk Masa Depan yang Lebih Baik," Bank Mandiri mengembangkan ESG Framework yang terdiri dari tiga pilar utama: Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking. Pilar-pilar ini menjadi dasar strategis dalam mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon.

Terkini

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB

Suku Bunga Acuan BI: Fungsi, Tujuan dan Cara Kerjanya

Kamis, 04 September 2025 | 12:29:43 WIB

Inilah Perbedaan Pajak dan Retribusi Beserta Contohnya

Kamis, 04 September 2025 | 12:35:19 WIB