JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat literasi keuangan digital di Indonesia, terutama bagi kalangan mahasiswa di Makassar. Melalui kegiatan Digital Financial Literacy (DFL), OJK berupaya mengedukasi generasi muda mengenai pentingnya pemahaman dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di tengah suasana semarak yang berlangsung dengan melibatkan ratusan mahasiswa. DFL menjadi salah satu strategi OJK dalam memperkenalkan inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) kepada para mahasiswa yang merupakan bagian dari Generasi Z. Dengan demikian, diharapkan dapat terbentuk generasi yang lebih paham dan bijak dalam menggunakan produk dan layanan keuangan digital.
Kepala Perwakilan OJK Sulawesi Selatan dan Barat, Darwisman, menyatakan bahwa perkembangan teknologi digital telah membuka kesempatan besar bagi masyarakat untuk mengakses layanan keuangan dengan lebih mudah dan efektif. "Kegiatan ini untuk meningkatkan literasi masyarakat, khususnya bagi mahasiswa Makassar, terkait peran inovasi teknologi sektor keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Darwisman saat mengisi kegiatan di Makassar, Sabtu.
Lebih lanjut, Darwisman menjelaskan bahwa komitmen OJK dalam meningkatkan literasi keuangan digital melalui DFL ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan OJK dalam mendukung inovasi teknologi di sektor keuangan. Pendidikan literasi keuangan kepada generasi muda seperti Generasi Z sangat penting, terutama dalam memahami aset keuangan digital, termasuk aset kripto yang belakangan ini semakin populer di kalangan mereka.
Literasi keuangan digital yang baik diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa menghadapi transformasi digital yang cepat dan dinamis. Menurut Darwisman, teknologi seperti Blockchain dan aset kripto menawarkan peluang besar bagi generasi muda untuk lebih berkontribusi dalam pengembangan sektor keuangan. "Sulsel memiliki jumlah penduduk lebih dari 9,46 juta jiwa dengan populasi usia produktif yang sangat besar didominasi oleh generasi milenial serta Gen Z, menjadikan literasi keuangan digital sebagai kebutuhan mutlak," tegasnya.
Makassar sebagai salah satu kota besar di Sulawesi Selatan menjadi pusat perhatian dalam kegiatan ini, mengingat tingginya potensi yang dimiliki oleh generasi mudanya. Dalam struktur ekonomi digital, pemahaman yang mendalam tentang inovasi keuangan mutakhir dan regulasi yang mengikutinya akan menjadi kunci dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Darwisman juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pihak akademisi, pemerintah, dan industri keuangan, untuk secara bersama-sama menciptakan ekosistem keuangan digital yang lebih inklusif. Literasi keuangan digital tidak hanya sekadar kemampuan untuk menggunakan aplikasi keuangan tetapi juga mencakup pemahaman yang komprehensif tentang risiko dan manfaat dari setiap inovasi yang dihadirkan.
"OJK akan terus bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa literasi keuangan digital ini dapat menyentuh lebih banyak lapisan masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa," tambah Darwisman.
Sebagai lembaga yang mengawasi industri jasa keuangan, OJK berperan penting dalam menciptakan regulasi yang memadai sekaligus memfasilitasi transformasi digital yang aman bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, literasi keuangan digital yang ditanamkan sejak usia muda akan menjadi fondasi yang kokoh dalam menghadapi tantangan di era digitalisasi ini.
Kegiatan DFL ini, selain menyasar mahasiswa di Makassar, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menggelar program serupa, sehingga literasi keuangan digital dapat lebih merata di seluruh Indonesia. Dengan pemahaman yang mumpuni, generasi muda diharapkan dapat lebih siap memanfaatkan peluang yang ada dan turut berkonstribusi dalam pengembangan ekonomi digital Indonesia.
Dalam konteks peluang ekonomi yang semakin terbuka, DFL oleh OJK menjadi langkah strategis yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan menanamkan literasi keuangan digital, OJK tidak hanya berupaya meningkatkan pemahaman mahasiswa, tetapi juga mempersiapkan Indonesia menghadapi era industri 4.0 dengan lebih bijak dan adaptif.