JAKARTA - Bulog Cabang Ende baru saja melaporkan pencapaian penyerapan beras dari petani setempat yang mencapai 1 ton. Angka ini memang terbilang rendah, terutama karena musim panen raya belum dimulai. Namun, Arlan Emthy Heo, Kepala Bulog Cabang Ende, tetap optimistis dan menyatakan bahwa penyerapan beras ini dipengaruhi oleh belum adanya masa panen yang signifikan.
“Penyerapan beras di Kabupaten Ende masih sangat terbatas, karena musim panen belum datang. Saat ini baru mencapai 1 ton,” jelas Arlan pada Senin 24 Februari 2025. Meskipun demikian, Arlan mengungkapkan keyakinannya bahwa akan ada lonjakan penyerapan secara signifikan saat musim panen besar tiba, yang dijadwalkan akan berlangsung dari bulan April hingga Juni 2025.
Strategi Menghadapi Panen Raya
Arlan menjelaskan bahwa pada periode musim panen raya, diharapkan jumlah beras yang dapat diserap oleh Bulog akan meningkat secara drastis. “Kami berharap, pada saat panen raya nanti, jumlah yang bisa kami serap dari petani akan jauh lebih besar, mengingat hasil panen yang melimpah,” tambahnya. Ini akan menjadi momentum penting bagi Bulog untuk memenuhi target penyerapan dan menjamin ketersediaan stok beras.
Salah satu strategi yang dilakukan Bulog Cabang Ende saat ini adalah berkoordinasi erat dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kelancaran proses penyerapan beras. "Kami terus memantau perkembangan di lapangan, termasuk mengedukasi petani agar beras mereka dapat diterima dengan harga yang wajar," ujar Arlan. Edukasi ini menitikberatkan pada kualitas beras yang dihasilkan dan mekanisme harga yang transparan.
Persiapan Infrastruktur dan Fasilitas
Tidak hanya berhenti di situ, Bulog Cabang Ende juga mengambil langkah proaktif dalam menyiapkan infrastruktur dan fasilitas yang memadai untuk mendukung penyerapan beras yang lebih optimal. "Kami juga sedang mempersiapkan sejumlah fasilitas penyimpanan yang lebih baik agar tidak ada beras yang terbuang atau rusak," ungkap Arlan. Penyimpanan yang memadai penting untuk menjaga kualitas beras hingga mencapai konsumen.
Langkah persiapan infrastruktur ini menjadi bagian dari upaya Bulog untuk mengefisienkan proses penyerapan dan distribusi beras, memastikan tidak ada stok beras yang terbuang sia-sia selama masa panen raya. Dengan demikian, Bulog tidak hanya berperan sebagai penyerapan hasil tani tetapi juga menjamin keberlanjutan ekonomi para petani.
Dampak Ekonomi Lokal
Dalam skenario ini, Bulog Cabang Ende juga berharap penyerapan beras yang lebih tinggi nantinya akan berkontribusi pada kestabilan harga beras di Kabupaten Ende. Harga yang stabil ini nantinya diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan kesejahteraan petani. "Target kami adalah menjaga agar para petani mendapatkan keuntungan yang layak dan terus termotivasi untuk meningkatkan produksi mereka," kata Arlan.
Dengan langkah-langkah tersebut, Bulog berusaha untuk menjadi mitra strategis bagi petani lokal di Ende, memastikan setiap butir beras yang mereka tanam memiliki pasar yang jelas dan harga yang memadai. Ini sejalan dengan visi Bulog untuk mendukung ketahanan pangan serta kesejahteraan petani di Indonesia.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa meski penyerapan beras saat ini masih rendah di angka 1 ton, Bulog Cabang Ende tetap fokus pada persiapan dan strategi jangka panjang yang bertujuan untuk menyukseskan penyerapan pada musim panen raya mendatang. Ini adalah langkah penting dalam memastikan kesejahteraan petani Ende sekaligus menjaga stabilitas stok beras di pasaran.