CRYPTO

Ethereum (ETH) Terpuruk, Crypto Whale Mulai Jaga Jarak

Ethereum (ETH) Terpuruk, Crypto Whale Mulai Jaga Jarak
Ethereum (ETH) Terpuruk, Crypto Whale Mulai Jaga Jarak

JAKARTA - Pasar kripto kembali mengguncang dengan kabar terbarunya, saat harga Ethereum (ETH) tergerus hampir 10% pada 25 Februari 2025. Ini merupakan gejolak harga yang memprihatinkan bagi koin terbesar kedua setelah Bitcoin, mendorong kapitalisasi pasarnya jatuh di bawah angka US$300 miliar. Terakhir kali Ethereum berada di titik rendah ini adalah pada November 2024, menunjukkan tekanan jual yang semakin menguat.

Momentum bearish dalam pasar kripto ini diiringi oleh sinyal-sinyal dari berbagai indikator teknikal yang mengisyaratkan keterpurukan lebih lanjut. Menurut data terbaru, Relative Strength Index (RSI) Ethereum turun di bawah level 30, masuk ke wilayah oversold. Kondisi ini umumnya menjadi sinyal bahwa aset sudah dijual lebih rendah dari nilai wajarnya, yang bisa membuka peluang reli dalam jangka pendek meskipun tidak memberikan kepastian akan pemulihan harga secara langsung.

Namun, meski RSI menunjukkan adanya potensi rebound, para analis tidak buru-buru optimis. "Kondisi oversold hanya menunjukkan bahwa tekanan jual bisa mulai berkurang, tetapi bukan berarti harga pasti akan pulih dalam waktu dekat," ujar seorang analis pasar yang enggan disebutkan namanya. Dia menambahkan bahwa dominasi sentimen bearish menandakan bahwa pembalikan arah harga akan membutuhkan dorongan beli yang kuat dan konsisten.

Sementara itu, perhatian juga tertuju pada perilaku whale ETH - yaitu pemilik alamat wallet yang menyimpan setidaknya 1.000 ETH. Data dari Februari menunjukkan peningkatan jumlah whale mencapai puncaknya pada angka 5.828 pada tanggal 22 Februari, tertinggi sejak Februari tahun sebelumnya. Namun, belakangan ini, angka tersebut mengalami sedikit penurunan menjadi 5.812. Perubahan ini mengindikasikan beberapa whale besar mulai mengurangi kepemilikannya, berpotensi memperkuat tekanan jual pada Ethereum.

Fenomena ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Manuver oleh para whale memiliki dampak signifikan pada harga Ethereum. "Ketika whale memilih untuk menjauhi akumulasi, ini bisa menjadi sinyal bahwa mereka bersikap hati-hati terhadap potensi penurunan harga lebih lanjut," kata seorang analis.

Tekanan lainnya datang dari indikator teknikal lain yang menunjukkan pola 'death cross', di mana moving average jangka pendek bergerak di bawah moving average jangka panjang. Pola ini sering kali diartikan sebagai sinyal berlanjutnya tren bearish. Setelah kemunculan pola ini, harga Ethereum anjlok di bawah US$2.500, dan kecenderungan ini menunjukkan risiko Ethereum untuk turun lebih jauh hingga ke level US$2.159. Jika level ini ditembus, maka Ethereum akan berada di bawah US$2.200 untuk pertama kalinya sejak Desember 2023.

Bagi investor, momentum bearish yang kuat dan pola death cross ini menjadi peringatan untuk tetap waspada. Meski demikian, tetap ada kemungkinan bagi Ethereum untuk membalikkan keadaan. "Jika tekanan beli muncul dan menjadi signifikan, ETH bisa mencoba menembus resistance di US$2.551," kata analis tersebut. Jika level resistance ini dapat ditembus, Ethereum mungkin memiliki peluang untuk mencapai angka US$2.850.

Namun, membalikkan momentum bearish tentu bukan tanpa tantangan. Perubahan signifikan dalam sentimen pasar dan volume perdagangan diperlukan untuk mengangkat moving average jangka pendek di atas moving average jangka panjang. Sampai saat ini, dengan death cross yang masih menghantui, tekanan jual tampaknya akan tetap menjadi cerita utama bagi Ethereum dalam waktu dekat.

Satu hal yang jelas, kondisi pasar kripto seperti Ethereum menjadi perhatian utama bagi investor global. Perubahan dalam perilaku whale dan sinyal teknikal menunggu untuk diikuti dengan cermat, sementara para investor terus memantau setiap pergerakan pasar untuk menentukan langkah selanjutnya. Dalam dunia kripto yang penuh volatilitas, berita seperti ini adalah pengingat penting akan risiko dan peluang yang melekat di dalamnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index