JAKARTA - Dengan semakin pesatnya era transformasi digital, Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan mengambil langkah strategis untuk mempersiapkan mahasiswa mereka menghadapi dunia kerja melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini, yang diimplementasikan oleh Program Studi Manajemen konsentrasi Fintech, menawarkan program magang selama tiga bulan yang mempertemukan mahasiswa dengan praktik nyata dalam industri perbankan dan korporasi.
Para mahasiswa dari konsentrasi Fintech di UNPAB mendapat kesempatan berharga untuk mempraktikkan pengetahuan mereka di beberapa institusi terkemuka seperti Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Syariah Indonesia (BSI), PT INGCO, dan Sekretariat DPRD Medan. Dengan demikian, mereka dapat mempraktikkan teori fintech yang dipelajari di kampus ke dalam aktivitas operasional nyata di sektor keuangan dan pemerintah.
Keberhasilan program magang MBKM UNPAB terletak pada sistem pembimbingan komprehensif, yang melibatkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari universitas dan koordinator lapangan dari pihak mitra, memastikan mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini secara optimal. "Proses pembimbingan ini memungkinkan mahasiswa untuk menghubungkan teori dengan praktik secara lebih efektif," jelas Ketua Program Studi Manajemen UNPAB, Bapak Husni Muharram Ritonga, B.A., M.Sc. M. "Dengan demikian, mereka dapat meraih hasil belajar yang lebih mendalam dan berarti."
Selama magang, mahasiswa terlibat dalam berbagai aktivitas penting yang memperkuat pemahaman mereka tentang fintech. Di BTN dan BSI, mereka mendapatkan kesempatan untuk mempelajari sistem perbankan digital, analisis data nasabah, serta penerapan teknologi blockchain dalam transaksi perbankan. Sementara itu, di PT INGCO, mahasiswa berpartisipasi dalam pengembangan solusi pembayaran digital dan manajemen risiko finansial berbasis teknologi. Di Sekretariat DPRD Medan, mereka membantu proses digitalisasi sistem keuangan dan anggaran publik.
Sebagai bagian penting dari program ini, mahasiswa diwajibkan menyusun laporan berkala yang mencatat perkembangan, tantangan, dan capaian mereka selama magang. Laporan ini tidak hanya berguna bagi universitas untuk mengevaluasi efektivitas program, tetapi juga bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan analisis dan evaluasi kritis mereka. "Proses dokumentasi ini melatih mahasiswa untuk menganalisis pengalaman mereka secara kritis dan mengambil pembelajaran konkret dari setiap aktivitas," tambah Bapak Husni Muharram Ritonga.
Program magang ini berdampak besar pada pengembangan profesional mahasiswa, tidak hanya dari segi keahlian teknis di bidang fintech, tetapi juga dalam meningkatkan keterampilan komunikasi bisnis, manajemen waktu, pemecahan masalah, dan kolaborasi dalam tim. Pengalaman ini membuktikan bahwa Program MBKM tidak hanya mempersiapkan mahasiswa untuk siap kerja, tetapi juga untuk berkembang dalam dunia kerja yang dinamis dan menantang.
Pengalaman nyata yang dihadirkan program magang ini terbukti menjadi katalis yang efektif dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi revolusi industri 4.0, khususnya di sektor jasa keuangan. Banyak mahasiswa yang mendapatkan tawaran untuk melanjutkan kerja sama dengan perusahaan tempat mereka magang, baik dalam bentuk proyek penelitian lanjutan maupun peluang karier setelah lulus. "Program ini membantu kami untuk lebih memahami bagaimana teori diterapkan dalam praktik, dan memberikan kami keyakinan untuk memasuki dunia kerja," ungkap salah satu peserta magang.
Dengan pengalaman langsung di industri perbankan dan korporasi, lulusan Program Studi Manajemen konsentrasi Fintech di UNPAB Medan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga inovator masa depan di bidang keuangan di Indonesia. Transformasi dari kampus ke industri ini menegaskan komitmen UNPAB untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap berkontribusi secara signifikan dalam memajukan industri fintech di tanah air.