JAKARTA - Menjelang arus mudik Lebaran 2025, Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perhubungan (DLHKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah, fokus pada peningkatan keselamatan pelayaran dengan melakukan pemeriksaan intensif pada feri penyeberangan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan para penumpang dalam menggunakan layanan transportasi air selama musim mudik.

Kepala Bidang Perhubungan DLHKP Gumas, Sandra Cipta, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa kelayakan keselamatan 14 feri penyeberangan yang tersebar di empat kecamatan. "Rinciannya, ada enam feri penyeberangan di Kecamatan Tewah, empat di Kurun, satu di Mihing Raya, dan dua di Sepang," kata Sandra saat ditemui di Kuala Kurun, Rabu 27 Februari 2025.

Pemeriksaan ini, menurut Sandra, dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa feri penyeberangan tersebut dalam kondisi layak untuk mengangkut penumpang dan barang. "Dari 14 feri yang kami periksa, semuanya dinyatakan dalam kondisi layak," tambah Sandra yang didampingi oleh Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Sungai dan Penyeberangan, Trian Taupan.

Selain memeriksa kondisi fisik feri, DLHKP Gumas juga memastikan bahwa alat keselamatan pelayaran tersedia dan dapat berfungsi dengan baik. Alat-alat tersebut mencakup 'ring buoy' atau pelampung berbentuk cincin, serta 'life jacket' atau jaket pelampung. "Ketersediaan alat keselamatan ini sangat penting untuk menjamin keselamatan penumpang dalam keadaan darurat," jelas Sandra.

DLHKP Gumas juga memberikan perhatian lebih pada fasilitas di dermaga feri penyeberangan. Pengecekan dilakukan pada lampu penerangan dermaga untuk memastikan berfungsi optimal, terutama di malam hari. "Saat ditemukan lampu dermaga yang tidak berfungsi maksimal, kami segera melakukan pergantian dengan lampu penerangan titian panel surya di dua dermaga di Kecamatan Tewah," ujar Sandra.

Tak hanya pemeriksaan, DLHKP Gumas juga aktif dalam mensosialisasikan keselamatan pelayaran kepada masyarakat dan operator feri. Spanduk imbauan telah dipasang di berbagai titik strategis, mengingatkan semua pihak untuk melengkapi kapal dengan alat keselamatan pelayaran, memastikan kapal dalam keadaan layak, serta tidak membawa muatan melebihi kapasitas ditetapkan.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran keselamatan, DLHKP Gumas berencana melanjutkan pemeriksaan di kecamatan-kecamatan lainnya. "Jika tidak ada aral melintang, dalam waktu dekat kami akan memeriksa kelayakan feri penyeberangan di kecamatan lainnya," lanjut Sandra.

Pemeriksaan dan persiapan seperti ini merupakan langkah preventif penting yang diambil DLHKP Gumas untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan meningkatkan keselamatan selama arus mudik Lebaran. Dengan adanya pemeriksaan intensif ini, diharapkan pengguna feri penyeberangan dapat melakukan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman.

Arus mudik Lebaran selalu menjadi momen penting bagi banyak warga yang ingin merayakan hari besar tersebut bersama keluarga di kampung halaman. Oleh karena itu, kesiapan dan kelayakan transportasi penyeberangan seperti feri menjadi salah satu faktor krusial dalam mendukung kelancaran arus mudik tahun ini.

DLHKP Gumas berharap upaya ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan keselamatan pelayaran dan memberikan layanan transportasi yang lebih baik kepada masyarakat. Verifikasi setiap aspek operasional feri penyeberangan, termasuk kesiapan awal serta alat keselamatan yang memadai, adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

Dengan pemeriksaan yang dilakukan secara rutin dan terpadu, DLHKP Gumas menunjukkan komitmennya dalam menjaga keselamatan dan keamanan transportasi air di wilayahnya. Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan ketenangan kepada masyarakat selama musim mudik Lebaran mendatang, menjadikan perjalanan mereka lebih aman dan menyenangkan.