KESEHATAN

PKS Selenggarakan Kuliah Kesejahteraan Sosial untuk Perkuat Kesehatan Mental Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045

PKS Selenggarakan Kuliah Kesejahteraan Sosial untuk Perkuat Kesehatan Mental Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045
PKS Selenggarakan Kuliah Kesejahteraan Sosial untuk Perkuat Kesehatan Mental Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045

Jakarta - Dalam rangka mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan masa depan, Bidang Kesejahteraan Sosial (Kesos) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Kuliah Kesos dengan tema "Kesehatan Mental Generasi Muda untuk Generasi Emas 2045". Acara ini berlangsung di Aula Kantor DPTP PKS di Jakarta, Jumat, 28 Februari 2025.

Kegiatan dengan fokus pada kesehatan mental tersebut dihadiri oleh berbagai pakar dan praktisi, termasuk Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan, dr. Imran Pambudi, Praktisi Kesehatan Mental Irfan Aulia Syaiful, serta aktivis muda Amatullah Basiimah. Mereka berkumpul untuk berbagi pandangan dan solusi mengenai pentingnya kesehatan mental di tengah tekanan sosial dan digital yang semakin meningkat bagi generasi muda.

Ketua Bidang Kesos DPP PKS, Netty Prasetiyani, dalam sambutannya menekankan urgensi kesehatan mental bagi para pemuda yang semakin tertekan oleh berbagai standar sosial yang berkembang. "Mengapa kesehatan jiwa ini menjadi penting dan kemudian menjadi urgent jika dikaitkan dengan generasi muda? Karena ternyata kalau kita bicara tentang kesehatan jiwa, hari ini tekanan sosial dan tekanan digital kepada kelompok muda ini luar biasa," ujarnya.

Netty menjelaskan bahwa generasi muda kini dihadapkan pada berbagai standar baru yang berpotensi memicu stres, seperti standar kecantikan dan kesuksesan. "Munculnya standar-standar baru seperti standar kecantikan, standar kesuksesan, dan standar lainnya akan menimbulkan stres jika tidak dihadapi dengan kesehatan jiwa yang kokoh. Jika hal-hal seperti ini tidak dibarengi dengan kesehatan jiwa yang kokoh, maka ini bisa menjadi masalah utama bagi anak-anak muda, generasi muda yang diharapkan mampu menjadi generasi emas pada 2045," tambahnya.

Lebih lanjut, Netty juga menyinggung pentingnya kesinambungan antara kesehatan mental dan fisik, sejalan dengan pandangan yang tertuang dalam lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya, 'Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya'. Menurutnya, keseimbangan keduanya akan membuat individu mampu berfungsi optimal di masyarakat.

Para narasumber dalam kegiatan Kuliah Kesos ini mengupas berbagai topik terkait kesehatan mental, dimulai dari pemahaman dasar hingga strategi penanganan berbagai persoalan psikologis yang kerap dihadapi oleh generasi muda. Dr. Imran Pambudi dari Kementerian Kesehatan, dalam presentasinya, menekankan pentingnya kesadaran sejak dini untuk menjaga kesehatan mental. "Kita perlu memastikan bahwa setiap anak muda memiliki akses ke sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk menghadapi tekanan kehidupan modern," ungkapnya.

Sementara itu, praktisi kesehatan mental Irfan Aulia Syaiful memberikan pandangannya mengenai pentingnya dukungan lingkungan sosial yang positif. Ia menekankan, "Lingkungan yang suportif dan kesadaran akan kesehatan mental sejak dini dapat mencegah dampak buruk lebih lanjut."

Amatullah Basiimah, yang juga dikenal sebagai aktivis generasi muda, menambahkan dengan menyampaikan perspektif kaum muda terhadap isu ini. "Memahami kesehatan mental dari sudut pandang kami sendiri dan bagaimana kita bisa saling mendukung, bisa menjadi kunci untuk menciptakan generasi emas yang tangguh," katanya.

Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para peserta yang sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa dan pegiat organisasi kemasyarakatan. Dengan edukasi dan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kesehatan mental, diharapkan generasi muda Indonesia siap menghadapi berbagai tantangan demi mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045.

PKS berharap melalui inisiatif seperti ini, akan tercipta kesadaran yang lebih baik mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental seiring dengan pengembangan potensi diri para pemuda. Kesehatan mental, dinyatakan sebagai pilar utama yang tidak bisa dipisahkan dari kesehatan fisik. Keduanya harus tumbuh beriringan, agar bisa melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan mental.

Dengan langkah konsisten seperti ini, masa depan Indonesia diharapkan akan lebih cerah, dengan generasi penerus yang kuat secara mental dan memiliki daya saing tinggi di kancah global. Melalui kerja sama berbagai pihak, Indonesia Emas 2045 bukan hanya sekedar impian, tetapi sebuah keniscayaan yang dapat diwujudkan bersama.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index