Jakarta – Pemain-pemain BRI Liga 1 musim 2024-2025 menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dengan pemain yang ditempa di kompetisi luar negeri. Dari 29 pemain yang dipanggil Patrick Kluivert untuk memperkuat Timnas Indonesia menghadapi Australia 29 Maret 2025 dan Bahrain 25 Maret 2025 dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, delapan di antaranya merupakan pemain yang merumput di kompetisi domestik.
Jika dipersentasekan, sekitar 28 persen dari total skuad yang dipanggil berasal dari BRI Liga 1. Kedelapan pemain tersebut adalah Nadeo Argawinata (Borneo Samarinda), Ernando Ari (Persebaya Surabaya), Rizky Ridho (Persija Jakarta), Muhammad Ferrari (Persija Jakarta), Ricky Kambuaya (Dewa United), Ramadhan Sananta (Persis Solo), Hokky Caraka (PSS Sleman), dan Septian Bagaskara (Dewa United).
Septian Bagaskara, Kejutan dalam Skuad Timnas
Di antara nama-nama yang dipanggil, pemanggilan Septian Bagaskara menjadi kejutan tersendiri. Penyerang Dewa United berusia 27 tahun ini sebelumnya belum pernah memiliki caps bersama tim nasional, berbeda dengan beberapa nama lain seperti Rizky Ridho dan Ernando Ari yang sudah membela Timnas Indonesia sejak level usia muda.
Bagaskara yang baru pertama kali dipanggil ke Timnas Indonesia mengaku tak menyangka bisa masuk dalam skuad besutan Kluivert.
“Perasaan pasti senang karena ada kesempatan bagi saya bermain untuk timnas. Jujur, awalnya kaget karena saya hanya fokus di klub dan ternyata rezeki itu datang untuk saya,” ungkap Bagaskara melalui situs resmi klubnya.
Musim ini, bersama Dewa United, Bagaskara tampil dalam 26 pertandingan dengan torehan tujuh gol dan satu assist. Pemain asal Kediri ini memulai karier sepak bolanya dari SSB Triple S Kediri sebelum akhirnya berkiprah di Liga 1.
Peluang Pemain BRI Liga 1 di Timnas Indonesia
Meskipun sebagian besar skuad Timnas Indonesia saat ini terdiri dari pemain yang bermain di luar negeri, pemanggilan delapan pemain dari Liga 1 menunjukkan bahwa kompetisi domestik masih menjadi ajang lahirnya pemain berkualitas.
Para pemain Liga 1 yang dipanggil telah menunjukkan performa konsisten di klubnya masing-masing, membuat Kluivert tak ragu memberi mereka kesempatan membela Merah Putih. Dengan persaingan ketat di lini depan, termasuk adanya pemain naturalisasi dan pemain yang merumput di luar negeri, Bagaskara tetap bersikap profesional dan siap bersaing secara sehat.
“Kalau soal persaingan di lini depan timnas, saya pikir semua pemain harus saling support satu sama lain. Pelatih punya wewenang untuk memutuskan siapa yang bermain dan kewajiban kita adalah saling mendukung demi timnas Indonesia,” tambahnya.
Pemanggilan para pemain Liga 1 ini sekaligus menjadi bukti bahwa kompetisi domestik masih memiliki daya saing. Dengan semakin ketatnya persaingan dan banyaknya pemain muda berbakat, bukan tidak mungkin jumlah pemain dari Liga 1 di Timnas Indonesia akan terus bertambah di masa mendatang.