JAKARTA - Menyambut tradisi mudik Lebaran 2025, pemerintah telah mengumumkan kebijakan penurunan harga tiket pesawat domestik sebesar 13 persen. Kebijakan ini ditetapkan sebagai upaya untuk meringankan beban masyarakat yang hendak pulang ke kampung halaman selama periode liburan Idul Fitri. Diskon istimewa ini berlaku mulai dari 1 Maret hingga 7 April 2025 untuk keberangkatan selama periode 24 Maret hingga 7 April 2025.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono, menjelaskan langkah-langkah konkret yang diambil pemerintah. "Kami melakukan penurunan harga tiket pesawat dengan cara mengurangi ongkos kebandarudaraan, menekan harga avtur di 37 bandara, dan memangkas fuel surcharge," ungkap AHY saat berada di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pada Sabtu 1 Maret 2025.
Selain itu, kebijakan ini juga didukung oleh intervensi dari Kementerian Keuangan. Pemerintah mengambil langkah strategis dengan menanggung sebagian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 6 persen. "PPN sebagian ditanggung pemerintah sebesar 6 persen," lanjut AHY, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antarinstansi untuk keberhasilan program ini.
Sejumlah maskapai penerbangan besar di Indonesia, seperti Citilink dan Garuda Indonesia, menyambut baik kebijakan tersebut. Kedua maskapai ini segera merilis berbagai promo tiket pesawat untuk periode mudik Lebaran 2025. Promo ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong mereka memanfaatkan moda transportasi udara untuk perjalanan Lebaran yang lebih cepat dan nyaman.
Strategi pemerintah ini tidak hanya bertujuan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal di berbagai daerah tujuan mudik. Potensi peningkatan arus penumpang akan berdampak positif pada sektor pariwisata dan ekonomi rakyat setempat yang biasanya meningkat selama musim mudik.
Kebijakan ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, terutama masyarakat yang rutin melakukan tradisi pulang kampung setiap tahunnya. Anita Pratiwi, seorang karyawan swasta di Jakarta, mengungkapkan rasa syukurnya. "Ini adalah kabar baik buat kami yang sering mudik. Dengan adanya diskon ini, kami bisa lebih hemat dan fokus untuk merayakan Lebaran bersama keluarga tanpa khawatir pengeluaran berlebih," tuturnya.
Tak hanya maskapai saja yang diuntungkan, bandara dan sektor pendukung transportasi udara juga berharap kebijakan ini dapat meningkatkan aktivitas operasional mereka. Meningkatnya jumlah penumpang diperkirakan dapat memberikan dampak positif bagi berbagai sektor terkait, termasuk penyediaan jasa transportasi darat menuju dan dari bandara, serta usaha kecil dan menengah di sekitar area bandara.
Namun, pemerintah tetap mengingatkan agar masyarakat merencanakan perjalanan mereka dengan bijak, mengingat tingginya permintaan selama periode mudik dapat mempengaruhi harga dan ketersediaan tiket. Selain itu, masyarakat diharapkan mengikuti aturan dan pedoman kesehatan yang ada untuk memastikan keamanan perjalanan mereka di tengah kondisi pandemi yang masih berlanjut.
Dengan adanya dukungan kebijakan ini, diharapkan mudik Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan lebih terjangkau bagi masyarakat luas. Bagi yang ingin memperoleh tiket murah, disarankan untuk segera memesan tiket sejak dini sebelum ketersediaan habis.
Sebagai informasi tambahan, masa promo ini juga diharapkan dapat mengurangi kepadatan di jalur darat dan menjadikan moda transportasi udara sebagai alternatif pilihan utama dalam perjalanan mudik yang lebih efisien dan efektif. Diharapkan, inisiatif pemerintah ini dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat dan ekonomi negara menjelang Lebaran 2025.