JAKARTA - Upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terus didorong oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,2 miliar untuk program BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) pada tahun 2025. Dana tersebut akan digunakan untuk menanggung iuran jaminan kesehatan bagi warga kurang mampu di Kota Serang.
Menurut Walikota Serang, Budi Rustandi, jumlah penerima manfaat PBI-JK pada tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan. Sebelumnya, hanya ada 16 ribu jiwa penerima, tetapi pada tahun 2025, jumlah penerima meningkat menjadi 26 ribu jiwa. "Kita menambah 10 ribu jiwa penerima di tahun ini dengan anggaran Rp4,2 miliar, di mana sebelumnya hanya 16 ribu jiwa," ujar Budi Rustandi.
Program PBI-JK merupakan inisiatif pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat mengakses layanan kesehatan BPJS Kesehatan tanpa harus membayar iuran bulanan. Untuk memastikan program ini tepat sasaran, penerima PBI-JK harus merupakan warga miskin yang terdata valid dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuai dengan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
Pemkot Serang juga menekankan pada pentingnya pemutakhiran data peserta BPJS Kesehatan PBI-JK. Dinas Sosial (Dinsos) diinstruksikan untuk melakukan verifikasi dan validasi data secara berkala agar data yang diperoleh akurat dan terbaru. "Sebelum program berjalan, harus ada sinkronisasi data agar orang yang sudah meninggal atau sudah mampu tidak lagi terdata. Hal ini membutuhkan pemutakhiran data yang teliti," jelas Budi Rustandi.
Selain itu, Pemkot Serang berkomitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Walikota Budi Rustandi mengungkapkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan BPJS untuk memastikan pelayanan kesehatan di RSUD Kota Serang lebih optimal. "Saya juga meminta pihak BPJS untuk memaksimalkan pelayanan dan bersinergi dengan Kota Serang. Ke depan, fasilitas penunjang seperti alat kesehatan, ruang rawat inap, ruang VIP, dan farmasi akan ditingkatkan secara bertahap," tuturnya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Serang, Adiwan Qadar, turut menegaskan komitmen Pemkot Serang dalam meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. "Kami masih memiliki pekerjaan rumah dalam meningkatkan keaktifan kepesertaan, namun dengan adanya penambahan peserta PBI-JK sebanyak 10 ribu jiwa yang ditanggung oleh Pemkot Serang, ini adalah langkah positif," kata Adiwan Qadar.
Program bantuan sosial PBI-JK ini menjadi angin segar bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Serang. Dengan tidak harus membayar iuran bulanan, masyarakat dapat lebih tenang dalam mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan. Hal ini penting mengingat masih adanya masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan layanan kesehatan berkualitas.
Sejalan dengan itu, Pemkot Serang juga akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program guna memastikan bahwa setiap warga yang memang layak menerima bantuan bisa mendapatkan manfaat dari program ini. Adiwan Qadar menambahkan, "Kami berharap dengan adanya dukungan dari Pemkot, masyarakat tidak akan kesulitan mengakses layanan kesehatan kami."
Dalam situasi ekonomi yang menantang, langkah Pemkot Serang menambah anggaran dan penerima PBI-JK ini diharapkan dapat terwujudkan dengan baik, menjamin kesehatan masyarakat yang lebih merata, dan meningkatkan kualitas hidup warga Kota Serang secara keseluruhan. Pemerintah juga terus mendorong agar informasi terkait program ini dapat tersampaikan dengan baik kepada publik, agar lebih banyak masyarakat yang dapat memanfaatkannya. Inisiatif ini menunjukkan komitmen serius dari Pemkot Serang dalam memastikan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama.