Listrik

Pemerintah Percepat Akses Listrik di Wilayah Timur Indonesia, Kementerian ESDM Fokuskan Program Perdesaan

Pemerintah Percepat Akses Listrik di Wilayah Timur Indonesia, Kementerian ESDM Fokuskan Program Perdesaan
Pemerintah Percepat Akses Listrik di Wilayah Timur Indonesia, Kementerian ESDM Fokuskan Program Perdesaan

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) semakin gencar mendorong perluasan akses listrik di wilayah terpencil dan tertinggal, terutama di kawasan timur Indonesia. Langkah strategis ini menjadi bagian penting dari target nasional untuk pemerataan energi dan pembangunan berkelanjutan, khususnya melalui program elektrifikasi perdesaan.

Dalam acara bertajuk MENTARI Day (Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia), Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menegaskan bahwa pemerintah sedang menyiapkan berbagai instrumen percepatan untuk memperluas akses kelistrikan. Acara yang digelar di Ballroom Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta, Kamis (3/7), tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara Kementerian ESDM dan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia.

Fokus pada Wilayah Timur Indonesia

Dadan menekankan bahwa fokus utama dari program elektrifikasi nasional saat ini adalah kawasan timur Indonesia, yang selama ini masih menghadapi tantangan besar dalam hal keterjangkauan energi listrik.

“Jadi kita akan dorong (wilayah) timur pertama, karena wilayah itu yang memang last mile kita untuk mempercepat tersedianya listrik,” ujar Dadan di hadapan peserta MENTARI Day.

Wilayah-wilayah seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku masih menunjukkan rasio elektrifikasi yang lebih rendah dibandingkan wilayah barat Indonesia. Oleh karena itu, percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah tersebut menjadi prioritas utama.

Anggaran dan Infrastruktur Sedang Disiapkan

Dalam upaya mewujudkan misi ini, Kementerian ESDM menyatakan bahwa saat ini berbagai instrumen sedang disiapkan. Termasuk di antaranya adalah pengalokasian anggaran dan penyusunan skema percepatan pembangunan infrastruktur listrik, yang disesuaikan dengan kebutuhan geografis dan kondisi sosial masyarakat lokal.

“Anggaran sedang disiapkan, percepatannya juga sedang disusun,” ungkap Dadan.

Ia menambahkan bahwa penyediaan listrik ini tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, melainkan juga ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal serta menjamin keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kolaborasi Internasional dalam Transisi Energi

Program MENTARI Day menjadi bagian dari kerja sama internasional antara Pemerintah Indonesia dan Inggris, yang fokus pada isu-isu transisi energi bersih dan rendah karbon. Melalui kerja sama ini, kedua negara berkomitmen untuk berbagi pengetahuan, teknologi, serta strategi implementasi energi terbarukan di Indonesia, termasuk dalam skema elektrifikasi desa.

Kementerian ESDM juga menekankan pentingnya mendorong pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan di wilayah-wilayah terpencil, seperti tenaga surya, mikrohidro, dan biomassa, yang dinilai lebih efektif untuk menjangkau daerah yang belum terkoneksi jaringan listrik nasional (grid).

Energi Bersih untuk Keadilan Sosial

Selain fokus pada perluasan akses, pemerintah juga berupaya memastikan bahwa listrik yang tersedia di wilayah perdesaan merupakan listrik yang ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan agenda nasional dan komitmen global Indonesia dalam menurunkan emisi karbon serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Kementerian ESDM menggarisbawahi bahwa program elektrifikasi desa merupakan salah satu upaya menciptakan keadilan energi, yaitu memberikan akses yang merata dan berkelanjutan terhadap energi modern kepada seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali.

“Kita tidak hanya ingin rakyat punya listrik, tapi listrik yang bersih, yang mendukung kualitas hidup dan ekonomi masyarakat,” tambah Dadan.

Rasio Elektrifikasi Nasional Terus Ditingkatkan

Menurut data Kementerian ESDM per Mei 2025, rasio elektrifikasi nasional telah mencapai lebih dari 99,63%, namun masih ada beberapa desa di kawasan timur Indonesia yang belum mendapat akses listrik secara permanen. Oleh karena itu, program percepatan elektrifikasi ini menargetkan 100% akses listrik bagi seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2027.

Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian ESDM juga bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, BUMN seperti PLN, serta pihak swasta dan lembaga internasional.

Dorongan untuk Investasi Energi Terbarukan

Dalam forum MENTARI Day, sejumlah pihak juga menyerukan perlunya meningkatkan investasi dalam sektor energi terbarukan, khususnya untuk mendukung program elektrifikasi perdesaan. Pemerintah Indonesia saat ini tengah menyederhanakan regulasi dan memperbaiki skema tarif agar lebih menarik bagi investor, terutama di wilayah yang selama ini dianggap kurang layak secara komersial.

Dadan juga menyampaikan bahwa Kementerian ESDM tengah merancang peta jalan (roadmap) percepatan transisi energi dengan mengintegrasikan pendekatan teknologi, sosial, dan ekonomi.

Harapan ke Depan

Program listrik perdesaan bukan hanya soal pembangunan infrastruktur, tapi juga menjadi simbol kehadiran negara dalam kehidupan masyarakat di pelosok. Dengan akses listrik, anak-anak bisa belajar di malam hari, pelaku UMKM bisa mengembangkan usahanya, dan kualitas hidup warga desa meningkat secara signifikan.

Melalui upaya percepatan ini, diharapkan kesenjangan akses energi antara wilayah barat dan timur Indonesia dapat dikurangi secara signifikan.

“Kita ingin tidak ada lagi warga yang hidup dalam gelap di negeri ini. Semua harus menikmati energi, dan energi itu harus adil serta berkelanjutan,” tutup Dadan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index