Danantara

Danantara Gaet Investasi Rp162 Triliun dari ACWA Power

Danantara Gaet Investasi Rp162 Triliun dari ACWA Power
Danantara Gaet Investasi Rp162 Triliun dari ACWA Power

JAKARTA - Kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia semakin menguat, seiring dengan terjalinnya komitmen investasi jumbo yang diperoleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi beberapa waktu lalu, ACWA Power — perusahaan raksasa energi dan air berbasis di negara Teluk itu — menyatakan komitmennya untuk menanamkan investasi senilai US$10 miliar atau setara Rp162,36 triliun ke Indonesia.

Angka yang sangat signifikan ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan dunia internasional terhadap stabilitas dan arah ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan baru, tetapi juga menegaskan posisi Danantara sebagai instrumen strategis dalam mengelola arus investasi jangka panjang di sektor energi berkelanjutan dan ketahanan air nasional.

Kolaborasi dengan Raksasa Global: ACWA Power

ACWA Power dikenal sebagai perusahaan desalinasi air terbesar di dunia serta pelopor dalam pengembangan hidrogen hijau. Perusahaan yang berbasis di Arab Saudi ini telah menancapkan kukunya di berbagai proyek infrastruktur energi global, dan keterlibatannya dengan Indonesia kini membuka lembaran baru dalam kemitraan strategis dua negara.

Dalam pernyataannya, Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan bahwa investasi senilai US$10 miliar dari ACWA Power merupakan bentuk nyata dari kepercayaan dan ketertarikan investor global terhadap potensi ekonomi dan kebijakan hilirisasi sumber daya alam yang tengah digencarkan oleh Indonesia.

"Kerja sama investasi yang diperoleh ini mencapai US$10 miliar atau Rp162,36 triliun," ujar Rosan menegaskan, menyoroti besarnya nilai yang akan ditanamkan dan implikasi strategis yang menyertainya.

Strategi Pemerintah dalam Menarik Investasi

Kunjungan Presiden Prabowo ke Jeddah bukan semata agenda diplomatik, melainkan bagian dari strategi aktif pemerintah dalam menarik investasi dari mitra potensial di kawasan Timur Tengah. Fokus pada energi baru terbarukan, desalinasi air, serta penguatan ketahanan energi nasional menjadi benang merah dalam setiap dialog bilateral.

Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki target ambisius untuk mempercepat transisi energi dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Dengan kebutuhan pembiayaan yang sangat besar untuk menopang pembangunan infrastruktur hijau, peran investor asing menjadi sangat krusial.

Melalui BPI Danantara, pemerintah mengirimkan sinyal bahwa pengelolaan investasi tidak lagi bersifat reaktif, melainkan proaktif dan terarah. Penempatan Danantara sebagai lembaga pengelola dana jangka panjang dengan skema investasi strategis menunjukkan keseriusan dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas arus modal asing.

Hidrogen Hijau dan Desalinasi: Kunci Masa Depan

Komitmen investasi ACWA Power diarahkan pada dua sektor yang menjadi perhatian utama dalam agenda pembangunan berkelanjutan Indonesia: hidrogen hijau dan desalinasi air.

Sebagai pelopor hidrogen hijau, ACWA Power membawa keahlian dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung ambisi Indonesia menjadi pemain regional dalam sektor energi bersih. Hidrogen hijau — yang diproduksi dari energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin — diproyeksikan sebagai sumber energi masa depan dengan emisi karbon nyaris nol.

Sementara itu, investasi pada infrastruktur desalinasi air akan menjawab tantangan krisis air bersih di wilayah pesisir dan kepulauan. Dengan lebih dari 17 ribu pulau, Indonesia sangat bergantung pada inovasi teknologi untuk menjamin akses air bersih yang merata dan berkelanjutan.

Efek Ganda: Lapangan Kerja hingga Alih Teknologi

Nilai investasi besar tentu tak hanya berhenti pada nominal. Komitmen tersebut berpotensi menciptakan ribuan lapangan kerja baru, baik langsung maupun tidak langsung, terutama di sektor teknik, konstruksi, serta operasional energi dan pengolahan air.

Selain itu, kolaborasi strategis ini akan mempercepat transfer teknologi dari negara maju ke Indonesia. Dalam jangka panjang, hal ini diharapkan mendorong lahirnya inovasi lokal dan peningkatan kapasitas SDM nasional di bidang teknologi bersih dan pengelolaan sumber daya air.

Tindak Lanjut dan Rencana Jangka Panjang

Komitmen sebesar US$10 miliar dari ACWA Power tidak serta-merta cair dalam satu tahap. Rencana investasi akan ditindaklanjuti melalui penyusunan skema teknis proyek, studi kelayakan, perizinan, dan penguatan kerangka kerja sama antara BPI Danantara dan ACWA Power.

Menurut Rosan, Danantara siap memastikan bahwa setiap alokasi investasi akan dikelola dengan prinsip kehati-hatian dan keberlanjutan. Fokus utamanya bukan hanya mengejar nilai ekonomi, tapi juga dampak sosial dan lingkungan.

Momentum Baru Investasi Global ke Indonesia

Keberhasilan Danantara mengamankan komitmen investasi besar dari ACWA Power menjadi bukti bahwa pendekatan diplomasi ekonomi yang dibangun secara terstruktur mulai membuahkan hasil konkret. Tidak hanya meningkatkan posisi Indonesia di mata investor global, langkah ini juga mempertegas bahwa transisi energi dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan kini menjadi prioritas yang diakui dunia internasional.

Kehadiran investasi ini bukan hanya soal angka, tapi juga soal arah baru pembangunan: dari ketergantungan energi fosil menuju energi bersih, dari eksploitasi sumber daya menjadi pengelolaan berbasis keberlanjutan. Danantara, dengan mandatnya yang strategis, kini memainkan peran sentral dalam memandu arus investasi menuju masa depan Indonesia yang hijau, tangguh, dan berdaya saing global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index