Industri

Lesunya Pasar Mobil Bikin Industri Pembiayaan Mengandalkan Dana Tunai

Lesunya Pasar Mobil Bikin Industri Pembiayaan Mengandalkan Dana Tunai
Lesunya Pasar Mobil Bikin Industri Pembiayaan Mengandalkan Dana Tunai

JAKARTA - Ketika sektor otomotif tengah menghadapi tantangan besar akibat turunnya permintaan kendaraan bermotor, pelaku industri pembiayaan mulai mengalihkan fokus bisnisnya. Tidak lagi semata bergantung pada pembiayaan kendaraan baru atau bekas, kini produk multiguna seperti dana tunai menjadi tumpuan utama dalam menjaga stabilitas kinerja perusahaan pembiayaan.

Tren penurunan penjualan mobil selama paruh awal tahun ini mendorong banyak perusahaan pembiayaan untuk menyesuaikan strategi mereka. Salah satu langkah yang paling nyata adalah menggencarkan produk multiguna yang tidak terikat dengan kinerja pasar kendaraan bermotor, tetapi tetap memiliki potensi pasar yang besar.

Produk Multiguna Jadi Penopang Bisnis di Tengah Lesunya Otomotif

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan bahwa penjualan mobil secara wholesales mengalami penurunan sebesar 2,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini cukup mencerminkan tekanan signifikan yang dialami pasar otomotif, terutama dari sisi permintaan konsumen.

Menghadapi situasi tersebut, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menyatakan bahwa produk multiguna mereka yang diberi nama Solusi Dana kini menjadi salah satu pilar utama dalam portofolio pembiayaan. Menurut Head of Investor Relation & Research Adira Finance, Sartika Lubis, langkah ini merupakan strategi mitigasi untuk mengatasi tekanan sektor otomotif.

"Produk ini juga memperluas cakupan pasar karena tidak tergantung pada penjualan kendaraan baru atau bekas. Jadi meskipun sektor otomotif tertekan, penurunan total pembiayaan dapat diminimalisasi secara terukur," ujar Sartika.

Adira Finance mencatat penyaluran pembiayaan Solusi Dana sebesar Rp 3,7 triliun hingga Mei 2025. Nilai tersebut hampir tidak berubah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mencerminkan stabilitas meskipun situasi pasar sedang tidak ideal.

Porsi Solusi Dana dalam total portofolio pembiayaan Adira juga mengalami peningkatan signifikan, yakni dari 21 persen menjadi 28 persen. Hal ini menunjukkan bahwa produk multiguna mulai memainkan peran sentral dalam model bisnis Adira, bukan sekadar pelengkap dari pembiayaan kendaraan bermotor.

Strategi Inklusif untuk Menjangkau Segmen Lebih Luas

Adira juga aktif memperluas basis pelanggan dan meningkatkan loyalitas nasabah. Langkah-langkah strategis yang diambil antara lain menambah jumlah agen, menyederhanakan proses pembiayaan, dan meluncurkan berbagai kampanye promosi. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai fleksibilitas dan manfaat dari produk multiguna seperti Solusi Dana.

Tak hanya Adira, PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) juga mengadopsi pendekatan serupa. Perusahaan ini mengandalkan pembiayaan multiguna untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), salah satu sektor yang saat ini terus tumbuh dan didukung kebijakan pemerintah.

"Ini seiring tingginya kebutuhan pelaku usaha dalam memperluas kegiatan operasional, serta didukung oleh kebijakan pemerintah yang memperkuat sektor produktif UMKM," ungkap Direktur Keuangan Mandala Finance, Roberto AK Un.

Fokus UMKM Jadi Arah Baru Pembiayaan

Portofolio pembiayaan Mandala sejauh ini masih didominasi oleh sepeda motor dan produk multiguna, termasuk untuk kebutuhan modal kerja UMKM.Pembiayaan perusahaan tumbuh sebesar 4 persen secara tahunan. Mandala menargetkan pembiayaan multiguna bisa menyumbang antara 15 hingga 20 persen dari total portofolio dalam waktu dekat.

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan menerapkan strategi berbasis diversifikasi produk, adopsi teknologi digital, dan penerapan prinsip kehati-hatian dalam manajemen risiko.

Langkah ini sejalan dengan dinamika ekonomi saat ini yang menuntut fleksibilitas serta ketahanan, khususnya dalam menghadapi tekanan ekonomi global yang turut memengaruhi daya beli masyarakat.

Strategi Hati-hati ala CNAF: Pilih Nasabah Lama yang Teruji

Di sisi lain, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga mencatat kontribusi positif dari pembiayaan multiguna berbasis dana tunai. Namun, CNAF menerapkan pendekatan yang lebih selektif dan konservatif.

"Namun, pembiayaan multiguna dana tunai ini tidak cukup kuat untuk menopang penurunan signifikan di pasar pembiayaan kendaraan," ujar Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman.

Tahun ini, CNAF hanya menyalurkan dana tunai kepada nasabah lama yang telah memenuhi kriteria tertentu. Strategi ini dianggap sebagai langkah paling aman untuk menjaga kualitas portofolio di tengah ketidakpastian pasar.

CNAF mencatat nilai pembiayaan multiguna dana tunai sebesar Rp 429,9 miliar. Meski demikian, angka tersebut mengalami penurunan tipis sebesar 2,6 persen secara tahunan, sejalan dengan kebijakan selektif yang diterapkan perusahaan.

Adaptasi Jadi Kunci Bertahan

Ketika sektor otomotif belum mampu bangkit dari tekanan permintaan yang melemah, pelaku industri pembiayaan tak tinggal diam. Adaptasi menjadi kunci utama untuk bertahan. Dari memperluas jangkauan produk hingga mengalihkan fokus ke pembiayaan multiguna dan pelaku UMKM, semua dilakukan demi menjaga kinerja tetap stabil.

Tantangan masih terbentang, terutama jika pelemahan penjualan kendaraan terus berlanjut hingga akhir tahun. Namun, dengan strategi yang lebih fleksibel dan pendekatan yang inklusif, industri pembiayaan menunjukkan kapasitasnya untuk bertransformasi — tidak hanya sebagai pendukung sektor otomotif, tapi juga sebagai katalis pembiayaan kebutuhan produktif masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index