JAKARTA - Sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara (PPU) terus bergerak membenahi sektor-sektor fundamental, salah satunya pendidikan. Pemerintah pusat memberikan perhatian khusus dengan membangun 10 sekolah baru di wilayah tersebut sebagai bentuk komitmen terhadap pemerataan akses pendidikan, terutama di kawasan yang sebelumnya belum terjangkau secara optimal.
Pembangunan ini tidak hanya sekadar memperluas fisik bangunan, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk mendukung kualitas pendidikan yang inklusif dan berkeadilan di tengah transisi besar Indonesia menuju pusat pemerintahan baru di Kalimantan Timur.
Langkah Nyata Pemerataan Akses Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) PPU, Andi Singkerru, menyampaikan bahwa pembangunan tersebut menyasar wilayah-wilayah pelosok. Tujuannya untuk memastikan anak-anak dari seluruh penjuru kabupaten memiliki kesempatan yang setara untuk mengakses pendidikan dasar hingga menengah tanpa harus menempuh jarak yang jauh atau menghadapi hambatan geografis.
“Pembangunan sekolah baru diarahkan jangkau daerah pelosok,” ungkapnya.
Hal ini didorong oleh kenyataan bahwa meskipun PPU memiliki lebih dari 100 sekolah dasar dan puluhan SMP serta ratusan PAUD dan TK, distribusinya belum merata. Banyak daerah perbatasan antar-kecamatan yang belum memiliki fasilitas pendidikan yang memadai. Dalam konteks itu, intervensi pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menjadi sangat krusial.
Rincian Pembangunan Sekolah Baru
Sebanyak 10 sekolah baru yang direncanakan terdiri atas satu unit Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), lima unit Sekolah Dasar (SD), dan empat unit Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ini merupakan bagian dari strategi besar untuk menyiapkan PPU sebagai kawasan penyangga IKN yang layak huni, tidak hanya dari sisi infrastruktur fisik, tetapi juga dari sisi layanan dasar seperti pendidikan.
“Kabupaten ini masih memiliki keterbatasan sarana prasarana belajar,” kata Andi, menekankan pentingnya upaya pembangunan berkelanjutan di sektor pendidikan.
Data menunjukkan bahwa total SD di PPU mencapai 104 unit, SMP sebanyak 38 unit, serta 135 TK dan 153 PAUD baik negeri maupun swasta. Namun, banyak di antaranya yang hanya terkonsentrasi di pusat kota, meninggalkan wilayah pedalaman dengan akses terbatas terhadap pendidikan.
Perubahan Skema Pengelolaan Dana
Yang membedakan pembangunan kali ini adalah mekanisme pelaksanaannya. Bila sebelumnya dilakukan dengan sistem swakelola oleh pemerintah daerah, kini tanggung jawab pelaksanaan konstruksi dan teknis berada langsung di bawah kendali kementerian, dengan pendanaan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Sistem pengelolaan DAK ada perubahan, sebelumnya pemerintah daerah melakukan swakelola, kini pembangunan fisik langsung di bawah kendali kementerian,” ujar Andi.
Meski demikian, peran pemda tidak serta-merta dihilangkan. Pemerintah daerah tetap berperan dalam tahap perencanaan dan pengawasan, yang sangat penting untuk memastikan proyek berjalan sesuai jadwal dan tidak melenceng dari pedoman teknis.
“Pengawasan penting untuk memastikan proyek berjalan sesuai petunjuk teknis (juknis) guna menghindari keterlambatan atau perubahan anggaran di tengah jalan,” tegasnya.
Mendorong Investasi Melalui Infrastruktur Pendidikan
Pembangunan sekolah juga menjadi sinyal bagi investor bahwa Penajam Paser Utara siap bertransformasi sebagai kawasan ekonomi dan industri yang maju. Kehadiran fasilitas pendidikan yang merata mencerminkan kesiapan sosial wilayah tersebut dalam menerima limpahan pembangunan dan investasi dari IKN.
Sebagai wilayah yang terus memperkuat daya tarik investasi, Pemkab PPU saat ini juga tengah menata Kawasan Industri Buluminung. Infrastruktur dasar seperti pelabuhan dan gardu induk listrik berkapasitas besar pun tengah dirancang agar operasional kawasan industri berjalan optimal.
“Gardu listrik kapasitas 50 megawatt ditargetkan tahun depan bisa terealisasi,” kata Bupati PPU Mudyat Noor.
Ia menambahkan bahwa kesiapan infrastruktur, termasuk pendidikan, menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang pemerintah kabupaten dalam menciptakan lingkungan yang ramah investasi.
Harapan Masa Depan Pendidikan di Penajam
Dengan hadirnya sepuluh sekolah baru, diharapkan muncul sistem pendidikan yang lebih merata di seluruh wilayah PPU, sehingga anak-anak dari keluarga prasejahtera di daerah terpencil tidak lagi tertinggal dalam mengakses hak dasar mereka.
“Pembangunan 10 sekolah baru tersebut diharapkan akses pendidikan yang merata dan berkualitas terwujud bagi seluruh masyarakat di kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu,” harap Andi.
Pendidikan tidak sekadar fasilitas bangunan, melainkan fondasi utama untuk menyiapkan generasi muda yang cerdas, berdaya saing, dan siap berkontribusi terhadap pembangunan Ibu Kota Negara dan kawasan sekitarnya. Oleh karena itu, langkah pembangunan ini menjadi bagian integral dari strategi besar pembangunan nasional yang bertumpu pada inklusi dan kemajuan wilayah secara menyeluruh.