Panahan

Misi Besar Tim Panahan Indonesia di Panggung Dunia

Misi Besar Tim Panahan Indonesia di Panggung Dunia
Misi Besar Tim Panahan Indonesia di Panggung Dunia

JAKARTA - Tim nasional panahan Indonesia memulai langkah besar mereka dengan berangkat ke Korea Selatan untuk mengikuti Hyundai Archery World Cup 2025 yang digelar di Gwangju. Ajang bergengsi ini akan berlangsung selama sepekan penuh, mempertemukan para pemanah terbaik dari berbagai negara.

Rombongan Indonesia terdiri atas 12 atlet, lima pelatih, serta ofisial yang mendampingi. Mereka dijadwalkan tampil dalam dua divisi utama, yakni recurve dan compound, baik untuk putra maupun putri. Sesaat setelah tiba di Korea Selatan, rombongan masih harus menempuh perjalanan darat selama tiga jam dari bandara Incheon menuju Gwangju.

Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Perpani, Abdul Razak, menggambarkan kondisi tim yang baru saja tiba. Para atlet disiapkan untuk segera menyesuaikan diri dengan cuaca serta kondisi lingkungan setempat, agar mampu tampil maksimal pada saat pertandingan dimulai.

Ajang Uji Coba Menuju SEA Games

Keberangkatan tim Indonesia ke Gwangju bukan sekadar untuk mengejar medali. Hyundai Archery World Cup 2025 disebut sebagai kesempatan penting untuk menguji kemampuan para atlet sekaligus mengukur sejauh mana persiapan yang sudah dijalani selama ini.

Ketua Umum PB Perpani, Arsjad Rasjid, menegaskan bahwa kejuaraan dunia ini menjadi momentum berharga dalam menyongsong SEA Games 2025 yang akan digelar di Thailand. Target besar sudah dipatok: panahan Indonesia diharapkan mampu menjadi juara umum. Oleh karena itu, setiap anak panah yang dilepaskan di Gwangju akan menjadi bagian dari evaluasi menuju ajang multievent Asia Tenggara tersebut.

“Ajang ini merupakan seri terakhir dari rangkaian kejuaraan dunia di tahun 2025, yang menjadi momentum bagi tim panahan Indonesia untuk mempersiapkan diri menjelang SEA Games 2025 di Thailand, di mana panahan Indonesia ditargetkan untuk menjadi juara umum pada ajang tersebut,” ujar Arsjad.

Menuju Olimpiade 2028

Lebih jauh lagi, kiprah di Gwangju juga dipandang sebagai bagian dari perjalanan panjang menuju Olimpiade 2028 di Los Angeles. Seperti disampaikan oleh Arsjad, kompetisi ini adalah langkah awal untuk mengukur kesiapan sekaligus membangun fondasi kekuatan tim yang kelak diharapkan bisa tampil di ajang olahraga terbesar dunia itu.

“Selain itu, kejuaraan ini juga menjadi rangkaian awal dalam upaya kita untuk bisa berlaga pada Olimpiade 2028 di Los Angeles. Karenanya, bagi segenap insan panahan dan masyarakat Indonesia marilah ayo kita beri dukungan dan doa agar mereka dapat menampilkan yang terbaik, dan meraih prestasi membanggakan untuk Merah Putih,” tambahnya.

Komposisi Atlet dan Pelatih

Sebanyak 12 atlet yang dikirim mewakili Indonesia adalah nama-nama yang telah berlatih keras selama beberapa bulan terakhir. Mereka terbagi dalam kategori recurve dan compound, baik putra maupun putri. Berikut daftar lengkapnya:

Riau Ega Agata Salsabilla

Ahmad Khoirul Baasith

Arif Dwi Pangestu

Diananda Choirunisa

Rezza Octavia

Ayu Mareta Dyasari

Sostar Andaru Rinaldi

Prima Wisnu Wardhana

M. Ryan Hidayat

Nurisa Dian Ashrifah

Ratih Zilizaty Fadhly

Yurike Nina Bonita Pereira

Para atlet ini akan mendapat arahan langsung dari lima pelatih berpengalaman: Lilies Handayani, Permadi Sandra Wibowo, Wahyu Hidayat, Lee Kyung Chul, dan Hendra Setijawan. Selain itu, Abdul Razak turut mendampingi sebagai ofisial tim. Kehadiran jajaran pelatih senior diharapkan dapat mengoptimalkan performa para atlet, sekaligus memberikan strategi terbaik dalam menghadapi lawan-lawan tangguh di Gwangju.

Harapan Tinggi untuk Prestasi

Keberangkatan tim panahan Indonesia bukan hanya tentang mengikuti kejuaraan, melainkan juga membawa harapan besar dari masyarakat. Panahan telah beberapa kali menjadi penyumbang medali di ajang internasional, sehingga publik menaruh ekspektasi tinggi agar tradisi prestasi bisa terus berlanjut.

Di tingkat federasi, persiapan matang telah dilakukan. Mulai dari pemusatan latihan nasional, uji coba internal, hingga analisis teknis dari lawan-lawan utama. Semua diarahkan agar para pemanah Indonesia bisa tampil konsisten dan percaya diri ketika berhadapan dengan pesaing dunia.

Gwangju sebagai Batu Loncatan

Hyundai Archery World Cup di Gwangju menjadi panggung penting yang mempertemukan para atlet elite global. Bagi Indonesia, hasil di kejuaraan ini akan menjadi tolok ukur berharga. Kemenangan tentu menjadi target, tetapi lebih dari itu, ajang ini juga dijadikan sarana evaluasi menyeluruh sebelum menghadapi kompetisi yang lebih besar.

Dengan lawan-lawan tangguh dari berbagai negara, setiap laga yang dijalani akan memberi pelajaran berharga. Mulai dari kesiapan mental, strategi bertanding, hingga kemampuan teknis akan diuji. Semua pengalaman ini akan memperkaya persiapan menuju SEA Games 2025 dan puncaknya, Olimpiade 2028.

Dukungan untuk Merah Putih

Momentum ini sekaligus menjadi ajakan bagi masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan penuh. Semangat dan doa diyakini akan menambah motivasi para atlet ketika berada di lapangan. Dalam olahraga panahan, konsentrasi dan ketenangan menjadi kunci. Dukungan publik diharapkan bisa memperkuat kepercayaan diri mereka dalam menghadapi persaingan ketat di Gwangju.

Jalan Panjang Menuju Puncak

Keikutsertaan di Hyundai Archery World Cup 2025 hanyalah satu dari sekian langkah panjang yang harus ditempuh tim panahan Indonesia. Jalan menuju puncak prestasi dunia memang tidak mudah, tetapi dengan kerja keras, dukungan pelatih, dan doa masyarakat, target besar yang telah ditetapkan bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dicapai.

Gwangju menjadi awal dari perjalanan itu. Dari sana, Garuda Muda di cabang panahan diharapkan mampu membuktikan diri, menorehkan prestasi, dan membawa Merah Putih berkibar di panggung dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index